Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2014-2024 Retno Marsudi mengatakan diplomat dan hubungan masyarakat (humas) saat ini menghadapi kondisi yang sama. Menurut Retno, praktisi humas dan diplomat kini berada dalam ketidakpastian di tengah terjadinya perang serta konflik di berbagai tempat di dunia.
Retno mengatakan terdapat dua hal yang harus dilakukan sebagai seorang humas dan diplomat. Pertama, dengan bertahan dan menjaga kepercayaan. Menurutnya, kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan, terlebih untuk mendapatkan kepercayaan perlu investasi yang panjang.
“Kepercayaan tidak jatuh dari langit. Kepercayaan juga dibutuhkan dalam diplomasi publik, nation branding. Jika Anda tidak memiliki kepercayaan, maka anda tidak akan bisa melakukan apa-apa,” kata Retno dalam acara World Public Relation Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua Bali pada Rabu (20/11).
Hal kedua yang menurut Retno perlu dilakukan adalah komitmen menjembatani perbedaan. Menurutnya penting bagi diplomat dan humas untuk memainkan peran menjembatani kepentingan antarpihak, sebab hal inilah yang dibutuhkan dunia saat ini. “Poin saya disini adalah memanfaatkan kekuatan anda dalam diplomasi publik, nation branding, dan hubungan masyarakat,” ujarnya.
Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Air itu menyampaikan kemampuan untuk meyakinkan orang lain sangat dibutuhkan bagi humas. Sebab dia menyebut pekerjaan humas adalah bertugas untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain.
Dia juga mengatakan perlu menjadi pribadi yang cerdas, lincah, adaptif, dan gesit untuk menghadapi kondisi dunia yang saat ini bergerak cepat, berubah setiap saat, dan terjadi dinamika dimana-mana. Meski begitu dia mengingatkan untuk tidak melampui batas dan memaksakan diri.
“Jangan mendorong terlalu keras, karena bisa merusak segalanya. Doronglah di waktu yang tepat, doronglah di tempat yang tepat, agar bola terus bergulir, dan membuat perbedaan,” ucap Retno.
WPRF 2024 yang diselenggarakan oleh Global Alliance bersama Perhumas Indonesia dan Katadata Indonesia tahun ini dihadiri oleh 1.400 peserta dari dalam dan luar negeri. Total ada 22 negara yang mengirimkan perwakilannya ke WPRF 2024.
Perhumas Indonesia berkomitmen menjadikan komunikasi sebagai mesin perubahan yang positif dan bermakna serta menjangkau setiap sudut masyarakat. Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana mengatakan, saat ini hubungan masyarakat telah berkembang lebih dari sekadar komunikasi strategis.
Boy menjelaskan, sebagai anggota dari asosiasi PR global, Perhumas berkomitmen mendukung misi penting. “Kami memiliki visi yang sama, bahwa PR dan para pemimpin dunia, sebagai kekuatan sebagai kekuatan yang tidak hanya memberikan pengaruh, namun juga pengaruh yang etis dan terarah yang memprioritaskan kebaikan bersama,” ujar Boy.
Ia mengatakan, Perhumas akan senantiasa mendorong pemimpin dunia untuk menjadikan komunikasi sebagai mesin perubahan yang positif.