Bermula dari Ketidaklaziman, Uniqlo Pasarkan Masker di Indonesia

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Gerai Uniqlo di Kawasan Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat (4/4).
Penulis: Ekarina
16/9/2020, 08.40 WIB

Kebutuhan masker untuk melindungi diri selama pandemi virus corona membuat peretail busana asal Jepang, Uniqlo, meluncurkan lini produk masker AIRIsm Mask di Indonesia.

"Melihat kebiasaan ini dan juga permintaan para pelanggan, Uniqlo mengembangkan sebuah masker wajah yang mampu mengoptimalkan perlindungan dan kenyamanan untuk pemakaian sehari-hari," ujar manajemen Uniqlo dalam keterangan tertulis, Selasa (15/9).

AIRIsm Mask cukup populer di negaranya. Saat dirilis pertama kali di Jepang pada Juni 2020, banyak konsumen rela mengantre mendapatkan produk ini. 

Masker tersebut didesain menggunakan kain berteknologi AIRism tiga lapis yang dikembangkan bersama perusahaan tekstil Jepang Toray Industries Inc. Uniqlo mengklaim, masker tersebut mampu menghalau panas serta efektif menyaring 99% bakteri.

Produk ini  bahkan disebut tetap bisa digunakan dan mempertahankan fungsinya meski sudah  dicuci 20 kali.

Dengan lebih dari 2.000 jaringan gerai di seluruh dunia dan penjualan tahunan lebih dari US$ 20 miliar, Uniqlo menjadi salah satu peretail terbesar yang menjual masker.

Masker dari Permintaan  Penggemar

Uniqlo bergabung dalam produk dan layanan baru karena pandemi virus telah mengubah gaya hidup konsumen di seluruh dunia. Mengutip Nikkei Asian Review, Fast Retailing, perusahaan pemilik brand Uniqlo mengatakan keputusan membuat dan menjual masker datang dari permintaan pelanggan.

Uniqlo pada awalnya enggan membuat masker karena mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya di lini produk tersebut. Perusahaan mengatakan, pengembangan produknya kerap kali dilakukan berdasarkan keinginan pelanggan.

Namun ini merupakan kali pertama Uniqlo mengikuti keinginan konsumennya masuk ke dalam kategori bisnis yang sama sekali baru dan belum pernah dicoba.

Kendati enggan mengungkapkan berapa banyak permintaan masker wajah yang diterima, sejauh ini Uniqlo memang memiliki basis penggemar yang kuat.

Brand pakaian ini sangat populer di Jepang sehingga ada yang menyebutnya sebagai "seragam nasional".

Beralih keluar Asia, beberapa produsen pakaian lain seperti Gap Inc., Madewell Inc. dan Adidas AG baru-baru ini juga memperkenalkan masker wajah.

Dikutip dari CNBC.com,  Gap telah memutar lini produksi ke masker wajah sejak pandemi corona. Strategi ini cukup berhasil.

Gap mampu menghasilkan US$ 130 juta dari penjualan produk maskernya. Beberapa pasar yang menyumbang penjualan masker Gap terbesar antara lain yakni New York dan California.

Selain Gap, beberapa brand perusahaan seperti, Banana Republic dan Old Navy  saat ini juga memproduksi maskernya sendiri yang dijual di toko offline dan online.

Kepala Eksekutif Sonia Syngal mengatakan Gap saat ini menempati hasil penelusuran nomor satu di Google dalam pencarian: panduan gaya masker wajah.