Induk Shopee yakni Sea Limited mencatatkan untung US$ 331 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun selama kuartal II. Perusahaan teknologi yang berbasis di Singapura ini mencatatkan keuntungan tiga kuartal berturut-turut.
Rincian kinerja induk Shopee, Sea Limited selama kuartal II atau April – Juni sebagai berikut:
- Pendapatan naik 5,2% menjadi US$ 3,1 miliar atau Rp 47,4 triliun
- Laba kotor naik 33,1% menjadi US$ 1,5 miliar
- Laba bersih naik dari merugi US$ 931,2 juta pada kuartal II 2022 menjadi positif US$ 331 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun
- Laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA yang disesuaikan membaik dari negatif US$ 560,3 juta pada kuartal II 2022 menjadi positif US$ 510 juta
- Kas, setara kas, investasi jangka pendek, dan investasi perbendaharaan lainnya naik US$ 477,4 juta menjadi US$ 7,7 miliar
“Pada kuartal II, kami memberikan hasil yang kuat,” kata Chairman sekaligus CEO Sea Limited Forrest Li dalam keterangan pers, Rabu (16/8). “Dalam beberapa kuartal terakhir, kami tidak hanya mencapai swasembada, tetapi juga menunjukkan profitabilitas dan kemampuan dalam mengelola perubahan yang cepat dan fokus operasional.”
“Kami percaya kami sekarang memiliki pijakan yang lebih kuat untuk melayani komunitas dengan lebih baik,” Li menambahkan.
Kinerja Sea Limited selama kuartal I atau Januari – Maret yakni:
- Pendapatan GAAP naik 4,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 3 miliar
- Laba kotor naik 21,1% yoy menjadi US$ 1,4 miliar
- Laba bersih naik dari negatif US$ 580 juta pada kuartal I 2022 menjadi untung US$ 87,3 juta
- EBITDA yang disesuaikan naik dari negatif US$ 509,9 juta pada kuartal I 2022 menjadi US$ 507,2 juta
- Kas, setara kas, investasi jangka pendek, dan investasi treasury lainnya meningkat dari US$ 257,5 juta per 31 Desember 2022 menjadi US$ 7,2 miliar
Sementara kinerja induk Shopee tersebut pada kuartal akhir 2022 yaitu: