Startup Peer to Peer (P2P) lending atau pinjaman online alias pinjol Investree membantah kabar soal wacana penutupan operasional perusahaan.
Chief Sales Officer Investree Salman Baharuddin mengatakan kegiatan operasional Investree sebagai perusahaan tetap berjalan seperti biasa.
“Hanya selama akhir pekan kemarin (29 Desember 2023 – 2 Januari 2024), terdapat pemeliharaan sistem pada platform Investree baik website maupun aplikasi mobile Investree for Lender,” kata Salman kepada Katadata.co.id, Rabu (3/1).
Sehingga para pengguna tidak dapat mengakses seluruh layanan atau fitur yang terdapat pada platform Investree.
Salman mengatakan pemeliharaan sistem itu sesuai dengan pengumuman yang Investree kirim ke seluruh pengguna per 28 Desember 2023.
“Saat ini, Investree sudah beroperasi secara normal kembali dengan ada beberapa limitasi layanan atau fitur, karena masih menunggu progress API atau integrasi dengan pihak ketiga,” katanya. Meski begitu, peminjam dan pemberi pinjaman dapat mengajukan pinjaman dan mendanai lagi melalui platform Investree.
Kabar negatif itu viral di sosial media Twitter yang kini menjadi X. Pengguna dengan nama akun @sicupuh mempertanyakan kebenaran dan membagikan tangkapan layar mengenai isu penutupan Investree dari seorang anonim di website komunitas startup murzfeed.com.
“Selain itu, mereka juga menunda pembayaran gaji karyawan sampai entah sampai kapan,” demikian dikutip dari gambar tersebut.
Investree Bangun Perusahaan di Qatar, Raih Rp 3,6 Triliun
Startup pinjaman online atau pinjol Investree melalui induk usaha Investree Singapore Pte Ltd meraih pendanaan seri D melalui pendirian perusahaan gabungan alias joint venture di Doha, Qatar.
Dalam pendanaan seri D, startup teknologi finansial pembiayaan alias fintech lending Investree akan mendapatkan lebih dari 220 juta Euro atau sekitar Rp 3,6 triliun.
Putaran pendanaan itu dipimpin oleh JTA International Holding. Investor terdahulu yakni SBI Holdings juga berpartisipasi.
Co-Founder sekaligus CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, dana segar tersebut akan digunakan untuk:
- Memperluas produk dan layanan
- Meningkatkan kolaborasi dengan berbagai mitra untuk memberikan solusi digital yang mudah, cepat, dan nyaman bagi para pelaku UMKM
Saat ini, pendanaan seri D Investree masih dalam proses dan akan difinalisasi kemudian.
Perusahaan patungan yang dibangun oleh induk Investree bersama JTA International Holding bernama JTA Investree Doha Consultancy.
Tujuan pendirian yakni menghadirkan teknologi inovatif yang dibangun di Indonesia untuk memberdayakan UMKM di Qatar, Timur Tengah, dan Asia Tengah. Salah satunya adalah layanan penilaian kredit berbasis artificial intelligence (AI).