Pengiriman Ponsel di Cina Turun 31%, Imbas Cip Langka dan Pabrik Tutup

Oleg Magni/Pexels
Ilustrasi penggunaan ponsel
Editor: Lavinda
22/3/2022, 11.09 WIB

Akademi Informasi dan Komunikasi Cina atau China Academy of Information and Communications (CAICT) menyebut pengiriman ponsel pintar atau smartphone di Cina anjlok 31,8% pada Februari 2022 dalam perhitungan tahunan. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan cip (chipset) dan penutupan pabrik.

CAICT mencatat, pengiriman ponsel di Cina per Februari 2022 hanya mencapai 14,5 juta, turun dari 21,3 juta per Februari 2021. Sedangkan, pada Januari pengiriman ponsel tercatat mencapai 32,4 juta. 

"Ini karena sejumlah merek ponsel mengalami masalah produksi saat kelangkaan cip global," demikian dikutip dari Channel News Asia, Senin (21/3).

Kelangkaan cip melanda dunia sejak awal 2021. Kondisi ini memukul produsen ponsel hingga otomotif, khususnya mobil listrik. Kelangkaan itu juga telah menyebar ke banyak jenis cip dan semua jenis perangkat keras, termasuk smartphone.

Analis di GlobalData, Daniel Clarkeanalis telah mengungkapkan kekurangan cip akan berlanjut di beberapa industri tahun ini.

"Untuk sektor teknologi, smartphone dan konsol game akan terus terpengaruh," katanya dikutip dari ZDNet, pada Januari (16/1).

Wakil Presiden Direktur Forrester, Glenn O’Donnell juga meyakini kelangkaan cip ini akan berlangsung hingga 2023. “Karena permintaan akan tetap tinggi dan pasokan akan tetap terbatas. Kami perkirakan kelangkaan ini akan bertahan hingga 2022 atau 2023,” ujarnya seperti dikutip CNBC International, pada tahun lalu (12/5/2021).

Selain karena cip langka, CAICT menyebut penutupan pabrik yang tidak terduga membuat pengiriman ponsel anjlok. Pabrik ponsel banyak yang tutup karena Covid-19 mulai menyebar kembali ke seluruh dunia.

Sedangkan, penutupan pabrik ponsel juga terjadi pada bulan ini. Pabrik utama iPhone, Foxconn misalnya sempat menghentikan operasi pabrik sepekan sejak peluncuran iPhone SE awal Maret ini.

"Pengoperasian Foxconn di Shenzhen China telah ditangguhkan mulai 14 Maret dan seterusnya sesuai dengan kebijakan baru pemerintah setempat terkait Covid-19," kata Foxconn dikutip dari CNBC Internasional pekan lalu (14/3).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan