Microsoft dan Facebook bekerjasama dalam suatu proyek yang tidak biasa. Keduanya berencana membangun kabel sepanjang 6.600 kilometer di bawah Samudera Atlantik. Kabel ini akan membentang dari Virginia, Amerika Serikat hingga Spanyol.
Dua raksasa teknologi itu setiap hari berurusan dengan data berkapasitas sangat besar. Foto-foto dari 1,6 miliar pengguna Facebook serta dokumen yang tersimpan pada layanan komutasi awan Microsoft hanya beberapa di antaranya. Mereka memilih untuk meningkatkan kapasitas bandwidth tanpa bergantung kepada perusahaan telekomunikasi.
Direktur akuisisi jaringan global Microsoft, Frank Rey menyatakan kerjasama ini untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada pengguna, terutama bagi mereka yang masih menghadapi koneksi lambat. Ia mengatakan raksasa teknologi ini akan berinvetasi dan melakukan pengembangan infrastruktur internet serta sistem komutasi awan miliknya.
“Ini menjadi suatu langkah penting untuk membangun infrastruktur internet generasi terbaru,” ujar Frank seperti dilansir CNN pada Kamis, 26 Mei 2016, yang mengambil dari informasi Microsoft. (Baca: Keuntungan Facebook Melejit Hingga Rp 74 Triliun).
Kabel raksasa bawah laut itu dinamai MAREA, yang artinya gelombang dalam bahasa Spanyol. Kabel ini akan menghasilkan kecepatan hingga 160 terabit per detik. Facebook dan Microsoft mengklaimnya sebagai kapasitas tercepat pada jalur Virginia-Spanyol.
Telefonica, sebuah perusahaan telekomunikasi Spanyol menjadi pihak ketiga sebagai mitra dalam proyek ini. Divisi infrastruktur di perusahaan tersebut akan mengatur sistem operasional MAREA. Selain itu, Telefonica juga akan menjual kapasitas dari kabel raksasa bawah laut ini kepada perusahaan-perusahaan yang menginginkan koneksi berkecepatan tinggi. (Baca: Izin Kantor Perwakilan Google dan Facebook Terancam Dicabut).
Pembangunan kabel bawah laut ini akan dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun. Virginia berperan penting bagi Facebook dan Microsoft karena keduanya memiliki pusat data di sana. Sementara itu, Spanyol akan menjadi gerbang untuk menyalurkan jaringan kepada negara-negara di Asia dan Afrika, yang ditargetkan akan memiliki tambahan miliaran pengguna internet.
MAREA bukanlah satu-satunya jaringan di bawah laut karena ada banyak kabel lainnya yang menghubungkan sejumlah continental di dunia. Namun, MAREA akan menjadi penghubung utama Eropa dan pantai timur Amerika Serikat. (Baca: Jokowi Blusukan ke Markas Facebook dan Google).
Ini bukan pertama kalinya bagi perusahaan teknologi seperti Facebook dan Microsoft masuk ke sektor infrastruktur. Keduanya bahkan sedang berkolaborasi untuk mengembangkan balon raksasa serta drone yang dilengkapi laser untuk menyajikan internet bagi wilayah terpencil.
Microsoft memang menggelontorkan sederetan investasi untuk membangun jaringan bawah laut serta jaringan fiber di darat. Baru-baru ini Google juga disibukkan dengan pembangunan Google Fiber untuk menghasilkan jaringan broadband ke sejumlah kota di Amerika Serikat.