Startup di bidang pendidikan, Pahamify mendapat pendanaan US$ 150 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar dari inkubator asal Amerika Serikat (AS), Y Combinator. Dana segar ini akan digunakan untuk memperbanyak materi pembalajaran di platform.
Pendanaan itu pertama kali dilaporkan oleh Daily Social. CEO Pahamify Rousyan Fikri menyebutkan bahwa pendanaan ini bersifat investasi non-hibah pertama yang diterima perusahaan.
Berdasarkan situs resmi Y Combinator, Pahamify terdaftar di Y Combinator’s Winter 2020 Batch. Ada dua startup Indonesia lainnya, yakni Newman dan YukStay yang ikut program akselerasi itu.
(Baca: Ruangguru, Zenius dan Quipper Beri Layanan Belajar Gratis Efek Corona)
Pahamify didirikan oleh influencer sains YouTube pada pertengahan 2017. Startup ini menawarkan materi pendidikan tambahan untuk membantu para siswa di Indonesia agar bisa lulus ujian dan masuk perguruan tinggi.
Pahamify menggabungkan pembelajaran sains, pembuatan film, dan gamifikasi untuk membuat konten pendidikan. Selain itu, platform ini menggunakan video animasi, kuis, dan ringkasan guna meningkatkan keterlibatan pengguna.
Dikutip dari Kr-Asia, Pahamify memiliki 65 ribu pengguna aktif bulanan. Biaya yang dikenakan setiap pengguna sekitar US$ 24 atau Rp 384 ribu per tahun.
(Baca: Startup Calon Kuat Unicorn ke-6 Ungkap Tantangan Pasar Pendidikan RI)
Beberapa modal ventura sebelumnya juga menilai bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor yang diminati investor tahun ini. “Pangsa pasar yang besar dan highly regulated. Jadi ini akan menjadi long-term play,” kata Vice President Investment BRI Ventures William Gozali, Januari lalu (3/1).
Startup di bidang pendidikan juga disebut-sebut berpeluang besar menjadi unicorn keenam Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) periode 2014-2019 Rudiantara mengatakan, salah satu yang berpeluang menjadi unicorn yaitu Ruangguru.