Startup asal Indonesia, Outpos meraih penghargaan untuk kategori retail pada kompetisi JUMPSTARTER 2021 Global Pitch, yang diselenggarakan oleh Alibaba Hong Kong Entrepreneurs Fund. Outpos menjadi salah satu dari 10 perusahaan terbaik di antara 2.000 peserta lebih dari 100 negara.
Ada dua pemenang utama yakni perusahaan robot otomatis dari Hong Kong Rice Robotics dan startup di bidang display optic serta solusi teknologi augmented reality asal Beijing Lingxi AR Technology. Keduanya mendapatkan pendanaan total hingga US$ 4 juta.
Selain itu, ada empat startup lain yang menjadi pemenang ‘Best JUMPSTARTER’ untuk kategori retail, deep tech, smart city, dan fintech. Outpus menang untuk kategori retail.
“Berpartisipasi dalam Alibaba JUMPSTARTER 2021 merupakan pengalaman yang mencerahkan bagi kami,” kata Founder Outpos Shariff Raffi dalam siaran pers, Rabu (24/3).
Perusahaan rintisan itu memanfaatkan solusi digital untuk mengintegrasikan para pedagang kaki lima ke ekosistem street food modern. Outpus mengklaim, biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh penjual lebih terjangkau ketimbang membuka restoran.
“Sepanjang kompetisi, kami berkesempatan melihat kembali perjalanan secara luas, dari sudut pandang orang ketiga melalui para juri dan mentor. Masukan mereka terkait apa yang memiliki potensi dan bagian mana yang bisa dikembangkan, menjadi dorongan dan di satu sisi menjadi validasi bagi kami,” kata Shariff.
Alibaba menyebut JUMPSTARTER sebagai kompetisi startup pitch terbesar di dunia, dari sisi jumlah pendaftar dan sesi. Kontes itu dinilai sejak Juli 2020 dan berakhir pekan ini.
Setidaknya ada lebih dari 220 sesi semi-pitching yang digelar secara online. Sesi ini disaksikan oleh lebih dari 126 ribu penonton secara global.
Selain kesempatan untuk mendapatkan pendanaan, Alibaba Hong Kong Entrepreneurs Fund menawarkan 20 partisipan JUMPSTARTER 2021 untuk mengikuti program Alibaba Netpreneur Training. Ini untuk membekali wirausahawan dan pelaku bisnis dengan pengetahuan dan insight terkait.
Berdasarkan pengalaman Shariff mengikuti kompetisi tersebut, ia menilai bahwa ruang fleksibilitas dan konsisten dalam memecahkan masalah dibutuhkan untuk bisa berinovasi. Namun, di saat yang sama, tetap berteguh pada misi.
Di sisi lain, memulai startup bisa menjadi sebuah perjalanan yang penuh tantangan, sepi, serta sarat pasang dan surut. “Inilah mengapa saya sangat antusias berpartisipasi dalam program Netpreneur,” kata Shariff.
Executive Director of Alibaba Entrepreneurs Fund Cindy Chow menambahkan, pasar Hong Kong dan global mengalami tantangan besar selama setahun lalu. Dukungan para perusahaan besar dinilai memainkan peran penting dalam pertumbuhan startup.
“Berkat dukungan Hong Kong Cyberport Management Company Limited dan Hong Kong Science and Technology Parks Corporation, serta perusahaan dan institusi sponsor lainnya, kami memiliki sumber yang memadai untuk mencocokkan startup dengan para mentor atas berbagai pengalaman dalam hal kewirausahaan dan manajemen,” ujarnya.