Beberapa startup potensi bertumbuh tahun ini, mulai dari sektor travel, agritech, hingga yang berkolaborasi dengan pemerintah. Venture Partner at Monk’s Hills Venture Lingga Madu mengatakan sektor pariwisata atau travel dapat cepat pulih tahun ini.
Ia menjelaskan sektor travel berpotensi besar sejak sebelum pandemi. Mulai tahun ini, banyak negara yang sudah mulai menerima kunjungan wisata. “Saya melihat sektor travel ini adalah satu yang akan lebih cepat pulih, leading dan diharapkan kembali ke level sebelum pandemi,” ujar Lingga dalam sesi diskusi virtual opening founder's camp Startup Studio Indonesia Batch 6 - “Discover on Opportunities: A Key Foundation for a Sustainable Business in 2023”, Kamis (9/3).
Selain sektor travel, ia mengatakan e-commerce juga akan meningkat meskipun tidak signifikan. Sebab, kebutuhan dasar memang dibutuhkan oleh masyarakat.
Meski penetrasi online di Indonesia dinilai masih relatif rendah. Namun ia meyakini masyarakat akan pindah ke online. “Orang ingin mencari harga yang lebih murah, pilihan banyak dan cara belanja yang lebih nyaman yakni online,” kata dia.
Startup yang menawarkan produk dengan keuntungan tidak langsung atau bersifat jangka panjang dinilai akan sulit mengalami kenaikan. Karena, “konsumen sekarang lebih kritis dan ingin sebuah value,” ujarnya.
Koordinator Program Startup Studio Indonesia Kominfo Sonny Hendra Sudaryana mengatakan tidak hanya pada sektor komersial, tapi sektor pemerintahan atau govtech juga memiliki potensi.
Sektor govtech dimaksud membantu layanan yang dilakukan pemerintah untuk masyarakat. "Ke depannya mungkin akan lebih ke kolaborasi sektor-sektor publik.”
Lebih lanjut Sonny menjelaskan saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur, yang mana berpotensi memunculkan beragam masalah. Sehingga memiliki potensi besar untuk melakukan kolaborasi antara startup dan pemerintah.
Selain itu, menurutnya sektor pertanian atau agritech juga memiliki ruang untuk bertumbuh sebab market sektor ini dinilai sangat besar.
CEO Imajin.id Chendy Jaya mengatakan bahwa tahun ini mungkin akan lebih fokus pada sektor B2B.
Lebih dari itu, ia mengatakan bahwa tahun ini startup akan lebih berfokus ke arah fundamental bisnis dan mencari cara agar perusahaan dapat sustain.
Ia mengatakan bahwa founder yang sebelumnya memiliki pengalaman di bisnis B2B dan memiliki pengetahuan tentang perusahaan konvensional akan lebih bermanfaat. Sebab, “konvensional itu punya fundamental yang cukup diperhatikan,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut akan menjadi ritme yang baru bagi startup untuk membuat bisnis tetap sustain, tumbuh dengan fundamental yang baik, dan bisa mengelola pertumbuhan.