Puluhan startup India terkena dampak Silicon Valley Bank atau SVB yang kolaps. Kebangkrutan bank di markas raksasa teknologi ini menjadi kegagalan terbesar bank Amerika Serikat (AS) sejak Washington Mutual pada 2008.
Silicon Valley Bank menyasar tiga segmen yakni:
- Startup
- Modal ventura yang mendukung startup
- Perusahaan ekuitas yang mendukung startup
Silicon Valley Bank beroperasi di 29 kantor di Amerika Serikat, India, Inggris, Israel, Kanada, Cina, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia.
“Bank ini menyediakan pembiayaan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan kesehatan yang didukung usaha di AS,” demikian dikutip dari CNN Internasional, Minggu (12/3).
Dana lebih dari 60 startup India yang didukung oleh YC total US$ 250 ribu terjebak di Silicon Valley Bank yang kini bangkrut. Selain itu, hampir dua lusin startup memiliki lebih dari US$ 1 juta terikat dengan pemberi pinjaman, menurut survei TechCrunch.
Lusinan startup India yang didukung oleh YC, Accel, Sequoia India, Lightspeed, SoftBank, dan Bessemer Venture Partners terhubung dengan Silicon Valley Bank.
“Mereka tidak dapat menarik uang tepat waktu pada Kamis (sehari sebelum Silicon Valley Bank menyatakan kolaps),” kata beberapa orang yang akrab dengan situasi itu, dikutip dari TechCrunch.
Namun modal ventura atau venture capital (VC) berhati-hati dalam membocorkan nama startup yang terkena dampak, karena takut dapat menghambat prospek perusahaan untuk meraih modal ke depan.