Startup berbasis arisan Shox Rumahan dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK seluruh karyawan. Konsumen pun disebut meneror pegawai.

Perusahaan rintisan itu didirikan oleh pria kebangsaan Turki Sonat Yalcinkaya dan rekannya Vyani Manao.

Hal itu disampaikan warganet di Twitter dengan nama akun @prabu_yudianto. Ia mengaku di-PHK oleh startup Shox pada 17 Februari. Efisiensi dilakukan empat kali selama Januari hingga Februari.

Berdasarkan laman LinkedIn, Prabu Yudianto bekerja sebagai UX Writer di Shox Rumahan sejak April 2022.

“Puncaknya pada 25 Februari, C-level kami mengadakan townhall dan menyatakan semua karyawan di-PHK dengan alasan pailit,” kata Prabu di Twitter, Minggu (26/3).

Ia menyatakan, bukan bermaksud hiperbola, tetapi PHK yang dialaminya terjadi sepihak dengan alasan yang berubah-ubah. Awalnya PHK dilakukan dengan alasan bangkrut namun tak disertai bukti.

Sebulan kemudian surat PHK diganti menjadi efisiensi sebab startup Shox merugi dua tahun. “Sekali lagi tanpa bukti,” katanya.

Ia mengaku tidak mendapat kejelasan tentang skema pemecatan dan pesangon. Selain itu, karyawan tidak menerima surat PHK. Hanya “satu tabel berisi semua karyawan yang dipecat,” ujarnya.

“Akhirnya beberapa kawan menghubungi Disnaker Jakarta Selatan dan dipandu untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan,” kata Prabu.

Ia mengatakan beberapa pegawai mencoba untuk mengklaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), namun sulit dilakukan sebab tidak memiliki surat PHK.

Meski sudah melakukan pertemuan dengan C-level Vyani pada 17 Maret, namun tetap tidak diberi kepastian terkait pesangon. “Hanya dijanjikan terbit SPHK pada 23 Maret,” katanya.

Prabu mengatakan bahwa terdapat beberapa karyawan, terutama divisi sales dan customer services, harus mengalami tekanan dari para kepala arisan. Sebab, para kepala arisan yang sudah belanja banyak kebingungan karena refund tidak jelas.

“C-level tidak bisa dihubungi, kantor tutup, akhirnya para karyawan yang sudah dipecat menjadi tameng Shox Rumahan,” kata dia. “Shox Rumahan juga melakukan townhall dengan para kepala (arisan), dan menyatakan perusahaan berhenti operasi.”

Pada tanggal 23 Maret, Prabu mengatakan SPHK yang dijanjikan dikirim.

Pesangon untuk karyawan, yakni:

  • Beberapa karyawan yang dipecat sebelum 23 Maret mendapatkan pemenuhan hak seperti pesangon 100% (satu kali) dan gaji prorata
  • Pegawai yang PHK pada atau setelah 25 Maret, hanya mendapatkan pesangon 50%

“Bahkan ada yang tidak genap (mendapat pesangon 50%),” ujarnya.

Berdasarkan laman resmi, Shox Rumahan merupakan situs e-commerce untuk berbelanja memenuhi kebutuhan rumah tangga. Perusahaan menawarkan konsumen dengan fleksibiloitas pembayaran dan penghasilan tambahan dengan bergabung Shox Rumahan.

Shox Rumahan juga dikabarkan meraih pendanaan seri A Rp 79 miliar pada April 2022. Pendanaan tersebut berasal dari Ephesus United, AC Ventures, Teja Ventures, SGInnovate, Partech, dan sejumlah investor.

Berdasarkan laman Crunchbase, Shox Rumahan memperoleh total US$ 8 miliar sejak berdiri pada 2019. Sedangkan menurut laman resmi, startup ini berdiri pada Juli 2020.

Reporter: Lenny Septiani