Startup Filipina Dinilai Gagal Menjadi The Next Indonesia

Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018
Penulis: Lenny Septiani
20/2/2024, 13.51 WIB

Startup Filipina sebelumnya digadang-gadang bakal menjadi ‘the next Indonesia’. Namun perusahaan rintisan di negara ini dinilai gagal menjadi ‘Indonesia berikutnya’.

“Sejak awal 2022, ketika valuasi startup di Indonesia mencapai puncaknya, investor mulai mencari ‘kisah pertumbuhan berikutnya’ di Asia Tenggara,” kata Cento Ventures dalam laporan ‘Southeast Asia Tech Investment H1-2023’ dikutip Selasa (20/2).

“Narasi yang muncul yakni Vietnam merupakan ‘next Cina’ dan Filipina ‘next Indonesia’. Hampir dua tahun berlalu, tidak ada pasar yang menunjukkan perkembangan jelas,” demikian dikutip.

Vietnam mencatatkan peningkatan investasi ke startup tahap awal dan mempertahankan sebagian besar aliran investasi regional. Namun aktivitas pendanaan melemah, karena ekonomi lesu.

Filipina juga mencatatkan kenaikan pendanaan dari berbagai konglomerat lokal dan munculnya berbagai model bisnis padat modal, yang mencerminkan perkembangan Indonesia pada 2017 - 2019.

“Namun, perkembangan ini dihadapkan pada ketiadaan modal pada tahap selanjutnya untuk mendukung perkembangan tersebut,” demikian dikutip.

Tren pendanaan ke startup di Indonesia pada 2017 – 2019 dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Tren pendanaan ke startup Indonesia 2014 - 2019 (Databoks Katadata)

Sementara itu, startup di Malaysia didukung oleh pemerintah yang menggenjot pendanaan melalui berbagai program yang dipimpin oleh lembaga milik negara. Hasilnya, pertumbuhan investasi seri A dan B meningkat ke level yang tertinggi di Asia Tenggara selaras dengan Vietnam.

Reporter: Lenny Septiani