Kominfo: Set Top Box Gratis Tersedia Sebelum TV Analog Disetop Agustus

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Warga menonton televisi yang menayangkan langsung penyuntikan vaksin CoronaVac perdana di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
27/7/2021, 11.27 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membagikan set top box gratis bagi keluarga kurang mampu. Kementerian berjanji, bantuan berupa alat penangkap siaran televisi atau TV digital ini tersedia sebelum TV analog disetop pada Agustus (17/8).

"Set top box akan disalurkan secara gratis kepada rumah tangga kurang mampu yang masih menggunakan TV analog," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Katadata.co.id, Senin malam (26/7).

Penyediaan set top box gratis itu berasal dari dua sumber. Pertama, pemerintah yang akan disalurkan lewat pemda. Kedua, perusahaan penyelenggara multipleksing seperti grup Media, Media Nusantara Citra (MNC), Surya Citra Media atau SCTV, dan Transmedia Corpora.

Dedy mengatakan, penetapan jadwal penyaluran set top box gratis masih menunggu keputusan menteri. "Masih difinalisasi," katanya.

Aturan itu akan memuat informasi mengenai skema distribusi, target penerima, dan rincian jadwal.

Kominfo sempat berencana menyediakan 6,7 juta set top box bagi warga miskin. Jumlah ini mengacu pada data keluarga kurang mampu dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kementerian menghitung harga satu alat Rp 100 ribu, sehingga menyiapkan Rp 670 miliar.

Set top box diberikan kepada warga miskin yang belum memiliki TV digital. Ini karena TV analog tak bisa menangkap siaran digital.

Sedangkan kementerian akan menghentikan siaran TV analog untuk migrasi ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO) pada tahap pertama di 15 kabupaten/kota pada 17 Agustus. Daerah yang akan memulai migrasi ke TV digital tahap pertama dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

5 Daerah Tahap Pertama Migrasi ke TV Digital (Katadata)

Peneliti teknologi informasi dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi pun menyoroti kesiapan masyarakat untuk beralih ke TV digital. "Ada tantangan yang mesti dihadapi. Bukan hanya dari segi infrastruktur dan kesiapan pemerintah, tapi juga dari sisi pengguna," katanya kepada Katadata.co.id, bulan lalu (4/6). 

Masyarakat sebagai pengguna masih banyak yang belum mengerti tentang siaran TV digital. "Kalau tiba-tiba dipaksa migrasi tetapi masyarakat belum siap, warga yang akan dirugikan,” ujarnya. Apalagi jika masyarakat dipaksa membeli infrastruktur sendiri seperti set top box atau mengganti televisi. 

Dia mengusulkan agar pemerintah memastikan kesiapan masyarakat di wilayah yang akan mengadopsi siaran TV digital. "Masyarakat juga harus sudah memiliki set top box atau TV, dan sudah digital ready," ujarnya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan