Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berharap Elon Musk datang ke Indonesia bulan depan. Ia ingin ada kesepakatan terkait kerja sama dengan Starlink.
"Saya berharap saat kami tanda tangan, Elon Musk datang," ujar Luhut kepada media usai acara EdgeConnex Indonesia Inauguration & Official Opening Ceremony di Cikarang, Rabu (12/9).
Kerja sama itu merupakan komitmen Indonesia dalam memperluas akses internet berkecepatan tinggi dan konektivitas ke daerah terpencil. Luhut mengatakan negosiasi dengan Starlink sudah selesai dan diharapkan menandatangani perjanjian kerja sama bulan depan.
Ia menjelaskan kemitraan dengan Starlink diperlukan untuk bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.
Ia berharap akan mencapai kesepakatan yang tepat dengan Starlink paling lambat bulan depan.
"Kami melihat banyak sekali desa yang tidak bisa dicapai oleh jaringan internet. Oleh karena itu, kami sepakat dengan Elon Musk untuk Starlink masuk di Indonesia timur," kata Luhut di akun resmi media sosial yang dikutip Selasa (15/8).
Luhut menyampaikan salah satu pertimbangan pemerintah menggunakan layanan internet Starlink, karena biaya yang relatif lebih rendah. Sebab, perusahaan asal Amerika ini menggunakan satelit orbit rendah, jumlahnya sekitar 60 ribu.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bekerja sama dengan Starlink milik Elon Musk untuk menyediakan akses internet di Puskesmas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T.
Operator seluler seperti XL Axiata sempat khawatir dengan masuknya perusahaan internet milik Elon Musk yakni Starlink. Namun Menteri Kominfo atau Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menilai, kehadiran raksasa teknologi ini tak akan mengganggu bisnis dalam negeri.
“Semua kan berkompetisi secara baik dan sehat,” ujar Budi Arie kepada media usai acara Rebranding Aplikasi e-Penyiaran Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran di Jakarta, Selasa (12/9). “Basisnya yang terbaik untuk pelayanan masyarakat, kami dukung.”
Sepengetahuannya, layanan internet Starlink milik Elon Musk akan digunakan untuk menyediakan akses bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluas alias 3T.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong pun menjelaskan, Starlink milik Elon Musk sebagai perusahaan asing tetap harus mematuhi ketentuan yang berlaku di Indonesia.
“Perusahaan asing yang ingin beroperasi di Indonesia ada ketentuannya,” kata Usman kepada Katadata.co.id, bulan lalu (30/8).
Ada tiga cara supaya Starlink milik Elon Musk bisa beroperasi di Indonesia, yakni:
- Membuat perusahaan yang berkantor di Indonesia, mempekerjakan pekerja lokal, dan hal lain sesuai dengan aturan
- Bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri
- Akuisisi perusahaan
“Itu aturannya. Regulasi itu dibangun dan dibuat untuk menjaga fair playing field atau kesetaraan dalam kompetisi,” kata Usman.