Starlink milik Elon Musk bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII agar bisa menyasar bisnis di seluruh Indonesia. Bagaimana tanggapan Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam memastikan keadilan persaingan usaha?
Awalnya, Starlink di Indonesia dengan nama PT Starlink Services Indonesia akan menguji coba layanan internet cepat di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada Mei. Namun kemudian bekerja sama dengan APJII untuk menyasar bisnis akses internet di seluruh Indonesia.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi memastikan kehadiran Starlink tidak akan menimbulkan persaingan tidak sehat di industri internet.
“Ini yang sedang coba kami tata. Jangan sampai kemudian terjadi istilah ekonominya, persaingan yang sempurna,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong kepada media usai acara Road to World Public Relations Forum (WPRF) 2024 ‘AI dan Masa Depan Komunikasi Publik’ yang diselenggarakan oleh Katadata.co.id, Selasa (23/4).
Kominfo mengatur supaya kompetisi bisnis di industri internet menjadi lebih produktif, dan meningkatkan layanan kepada masyarakat.
“Nanti kami tata bagaimana persaingannya ini tidak terlalu ‘jor-joran’,” ujar dia. Selain itu, Kominfo mendorong XL Axiata agar dapat merger dengan Smartfren untuk mengurangi derajat kompetisi.
“Nah penataan-penataan sedang kami lakukan. Kami juga harus melindungi perusahaan dalam negeri, salah satunya menerapkan syarat berat bagi perusahaan asing yang ingin masuk ke Indonesia,” kata Usman.
Starlink sudah memenuhi syarat berbadan hukum Indonesia, sehingga perusahaan milik Elon Musk itu dapat beroperasi di Tanah Air.
Usman juga memberi contoh persaingan usaha pada industri pengisian bahan bakar, dengan adanya persaingan antara Pertamina, Shell, Vivo, dan lainnya. “Tapi Pertamina tetap eksis, bahkan masih menjadi pilihan,” ujar dia.
“Jadi jangan takut dengan itu. Semangat dari kompetisi ini adalah meningkatkan kualitas, baik produk maupun layanan kepada masyarakat,” Budi menambahkan.
Starlink dan APJII menandatangani MoU berisi kerja sama strategis untuk meningkatkan akses internet dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di negara ini.
Menurut Ketua Umum APJII Muhammad Arif, kerja sama dengan Starlink akan memberikan manfaat bagi ekosistem internet di Indonesia secara keseluruhan.
Integrasi layanan Starlink dengan infrastruktur yang sudah ada, dapat memperluas jangkauan operator seluler lokal dan meningkatkan kualitas layanan. Sementara itu, Starlink dapat memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun untuk mencapai lebih banyak pengguna di seluruh Indonesia.
Dari sisi teknologi, menurut dia Starlink akan membawa berbagai inovasi yang dapat mengubah wajah industri internet di Indonesia. Starlink menggunakan teknologi satelit low earth orbit atau LEO untuk memberikan akses internet berkualitas di daerah-daerah terpencil.
"Dari sudut pandang Indonesia Internet Exchange (IIX), kerja sama ini memberikan dorongan positif untuk meningkatkan konektivitas dan lalu lintas data di dalam negeri,” ujar Arif dalam keterangan pers, Senin (22/4).
“APJII memahami bahwa setiap langkah yang diambil Starlink juga harus memperhatikan keberlanjutan bisnis anggota dan memberikan kontribusi berkelanjutan bagi ekosistem internet Indonesia,” Arif menambahkan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas akses internet, terutama di daerah perdesaan, APJII juga mendorong Starlink berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas layanan internet.
“Fokus utamanya, menyediakan akses yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” kata dia. Utamanya, di daerah yang terbatas oleh ketersediaan infrastruktur dan biaya implementasi yang tinggi.