Meutya Hafid Disebut Calon Menteri Kominfo, Ini Daftar Tugas dari Prabowo–Gibran

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.
Politikus Partai Golkar Meutya Hafid menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Penulis: Desy Setyowati
15/10/2024, 14.15 WIB

Meutya Hafid disebut bakal menjadi Menteri Kominfo alias Kementerian Komunikasi dan Informatika pada pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Berikut program Prabowo – Gibran di bidang digital, yang menjadi tugas Menkominfo selanjutnya.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengonfirmasi dirinya tidak lagi menjabat Menteri Kominfo pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Posisinya akan diisi oleh politikus Golkar Meutya Hafid.

“Betul (Meutya Hafid). Ke depannya bagaimana? Terserah presiden,” kata Budi Arie di kantornya, Selasa (14/10).

Berikut program Prabowo – Gibran di bidang digital:

1. Kredit Startup Milenial

Prabowo - Gibran akan menyalurkan program kredit untuk startup milenial. Namun belum ada rincian program ini.

“Ini untuk bisnis para milenial yang berbasis inovasi dan teknologi," kata Gibran di hadapan para relawan di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebelum mendaftar ke KPU pada Oktober tahun lalu (25/10/2023).

Ia hanya menjelaskan bahwa kredit ini melengkapi layanan yang sudah ada yakni kredit usaha rakyat atau KUR, kredit mekar, wakaf mikro, dan kredit ultra mikro.

Gibran juga mengatakan bahwa mereka akan menaruh perhatian pada pembangunan generasi muda. "Hal-hal yang terkait anak-anak muda, generasi milenial, generasi Z, dan para santri pasti akan kami dukung penuh," ujar Gibran.

Namun Ketua Tim Relawan Prabowo - Gibran Digital Team (Pride) Anthony Leong sempat mengatakan, kredit startup milenial akan melibatkan BUMN dan swasta.

“Mereka berencana mengembangkan program ini melalui langkah-langkah baru. Tidak hanya melibatkan kerja sama dengan BUMN, tetapi juga menciptakan ekosistem swasta untuk mendukung lahirnya ribuan atau bahkan puluhan ribu startup baru," kata Anthony, pada Desember tahun lalu.

2. Hilirisasi digital

Gibran juga menyebut soal hilirisasi digital saat debat cawapres pada Desember tahun lalu. Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo - Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyampaikan hilirisasi digital mendorong digitalisasi dari hulu ke hilir menggunakan teknologi yang dikembangkan di dalam negeri.

Budiman menjelaskan, hilirisasi digital yang dimaksud oleh Gibran saat debat cawapres yakni membangun ekosistem digital. Langkah ini berfokus pada tiga hal yakni: perangkat, jaringan, dan aplikasi yang disingkat menjadi DNA.

Dari sisi device, tim Prabowo – Gibran ingin mendorong pengembangan perangkat keras alias hardware guna menggenjot produktivitas di dalam negeri.

Untuk mencapai hal tersebut, tim Prabowo – Gibran akan berfokus mengumpulkan data. Pengumpulan data akan menggunakan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), robotic, drone hingga mesin pembelajaran atau machine learning.

“Kenapa ada AI, IoT, robotik? Ini untuk mengumpulkan data dalam penambahan sumber daya alam Indonesia untuk membuat perangkat, seperti silika, nikel hingga torium,” kata Budiman Sudjatmiko kepada Katadata.co.id, (27/12/2023).

3. Memperbanyak talenta digital

Meningkatkan kemajuan kualitas pendidikan melalui pengembangan kualitas guru, pengembangan fasilitas pendidikan dan penyediaan pendidikan, termasuk dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren untuk mencetak santri berkualitas unggul, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Dana riset dan inovasi akan diupayakan mencapai 1,5 - 2% dari PDB dalam lima tahun.

Dalam Debat Final Capres 2024 pada Februari 2024, Prabowo mengatakan akan memberikan beasiswa kepada 20 ribu pelajar ke luar negeri. Setengah di antaranya akan belajar mengenai kedokteran dan separuh lainnya belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, engineering dan matematika, biologi serta fisika.

4. Digitalisasi UMKM

Pengembangan sistem pembiayaan alternatif melalui digitalisasi keuangan serta program pembiayaan ultra mikro (UMi). Selain itu menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang ekonomi digital. Hal ini dengan menyederhanakan regulasi dan memberikan insentif bagi investor asing.

Di samping itu, mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital untuk mendukung digitalisasi ekonomi.

Reporter: Amelia Yesidora