Cina Kenalkan Robot Humanoid R1, Saingi Optimus Tesla
Perusahaan teknologi asal Cina, Ant Group, memperkenalkan robot humanoid pertamanya, R1, yang dipamerkan di sejumlah ajang teknologi internasional bulan ini. Kehadiran robot ini disebut menjadi penantang dominasi perusahaan Tesla dengan robot Optimusnya.
Robot R1, yang dikembangkan anak usaha Ant Group bernama Shanghai Ant Lingbo Technology Co. atau Robbyant, tampil di IFA 2025 di Berlin pekan lalu. Robot ini menggabungkan teknologi robotik dengan sistem berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Dalam demonstrasi, robot R1 memperlihatkan kemampuannya memasak, dengan menu udang yang dimasak langsung di hadapan pengunjung, sebagaimana dilansir dari The Verge (11/9).
Tak hanya di Berlin, R1 juga ditampilkan dalam Inclusion Conference 2025 di Shanghai. Robbyant menjelaskan, dapur hanyalah salah satu potensi penggunaan R1. Ke depan, robot humanoid ini diproyeksikan dapat berperan sebagai pendamping atau perawat di sektor kesehatan, hingga pemandu wisata di industri perjalanan.
Meski sudah dipamerkan, perusahaan belum mengumumkan jadwal peluncuran maupun harga resmi robot tersebut. Saat ini R1 masih dalam tahap uji coba di sejumlah restoran dan pusat komunitas. Namun, performanya masih dipertanyakan.
Video demo menunjukkan R1 bergerak sangat lambat saat menaruh sebuah kotak di meja, jauh dari ekspektasi publik terhadap robot humanoid berteknologi tinggi.
Melansir South China Morning Post, Robot humanoid beroda dua dengan lengan ini memiliki berat 110 kilogram, tinggi antara 1,6 hingga 1,75 meter, serta mampu bergerak dengan kecepatan di bawah 1,5 meter per detik. Dengan 34 derajat kebebasan gerak, R1 dapat difungsikan sebagai koki, pemandu tur, hingga pekerja jarak jauh yang dikendalikan secara remote.
CEO Robbyant Zhu Xing menegaskan pihaknya adalah pendatang baru di bidang ini dengan fokus pada pengembangan kecerdasan.
“Ant Group terus berinvestasi dalam layanan kehidupan, termasuk kesejahteraan publik, kesehatan, dan keuangan. Robbyant berharap dapat memanfaatkan embodied intelligence untuk memperluas layanan digital Ant ke dunia fisik,” ujarnya, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (12/9).
Ant Lingbo Technology sendiri berdiri di Shanghai pada akhir 2024 dan resmi diluncurkan pada Maret 2025 di Distrik Pudong, dengan dukungan pimpinan Ant Group seperti Ketua Eric Jing Xiandong dan CEO Cyril Han Xinyi. Perusahaan ini kemudian membuka anak usaha di Hangzhou pada Agustus 2025.
Selain mengembangkan R1, Ant juga membangun model bahasa besar (LLM) miliknya, Bailing, dengan 300 miliar parameter berbasis mixture-of-experts yang dilatih menggunakan GPU domestik.