Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Bapak Pembangunan Indonesia. Menurutnya, Menteri PUPR telah memberikan hasil karya nyata kepada negara dalam pembangunan infrastruktur.

“Saya ingin berterima kasih kepada kepemimpinan Pak Bas dan seluruh jajaran PUPR. Kita sering menyampaikan Pak Bas adalah Bapak Pembangunan, the truly Bapak Pembangunan Indonesia," kata Sri Mulyani.

Adapun julukan sebagai Bapak Pembangunan tersebut disampaikan Sri Mulyani melalui pidatonya dalam kegiatan Serah Terima Hibah Barang Milik Negara (BMN) Kementerian PUPR Tahap II, Rabu (7/12).

Sri Mulyani menilai, Menteri PUPR sangat berdedikasi dalam berbagai infrastruktur dan fasilitas umum yang dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat pun merasakan dampak nyata dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sri Mulyani mengaku tugasnya sebagai Menteri Keuangan sedikit terbantu oleh Kementerian PUPR. “Pak Bas ini menjembatani dan menolong saya untuk mengkomunikasikan belanja dan kekayaan negara,” katanya.

Profil dan Jejak Pendidikan Basuki Hadimuljono

Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta, 5 November 1954. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah seorang tentara Angkatan Darat sehingga Basuki kecil sering berpindah-pindah mengikuti tugas ayahnya.

Basuki menyelesaikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) nya di Palembang, Sumatera Selatan. Sebelum lulus SMP, ia harus pindah ke Papua dan menyelesaikan pendidikannya di sana hingga SMA. Tak lama ia pindah ke Surabaya dan menamatkan sekolahnya di SMA Negeri 5 Surabaya.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Basuki mengambil jurusan teknik geologi dan meraih gelar insinyur pada usia 25 tahun.

Setelah lulus sarjana, Basuki mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Setelah beberapa tahun, ia memperoleh beasiswa dari instansi tempat ia bekerja untuk melanjutkan studinya.

Pada usia 35 tahun, ia memperoleh gelar Master of Science, Civil Engineering dan gelar Doctor of Philosophy, Civil Engineering di usia 38 tahun dari Universitas Negeri Colorado, Amerika Serikat.

Karier di Kementerian Pekerjaan Umum

Basuki menghabiskan karirnya di Kementerian Pekerjaan Umum. Setelah merampungkan studinya, ia kembali ke Indonesia dan melanjutkan pekerjaannya di instansi tersebut.

Kinerja Basuki di Kementerian Pekerjaan Umum memang terbilang baik sejak awal ia menjabat. Basuki dinobatkan sebagai pegawai teladan pada tahun 1995. Berbagai posisi telah diduduki oleh pria berambut putih tersebut.

Belum lama ini Presiden Joko Widodo melontarkan opini soal ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat, di antaranya terlihat dari muka yang berkerut dan berambut putih. Sri Mulyani pun menyandingkan ciri-ciri tersebut kepada Basuki.

“Pak Bas yang luar biasa sebagai pimpinan dan Menteri PUPR yang kalau dilihat dari rambutnya menurut Bapak Presiden, itu berarti setiap detik memikirkan rakyat karena rambutnya putih dan kulitnya berkerut," kata Sri Mulyani.

Karier Basuki pun terus naik hingga ia menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2005 dan 2007. Setelah itu, ia menjadi Inspektur Jenderal Kementerian hingga 2013. Jabatan terakhir yang diemban sebelum diangkat menjadi menteri pada Oktober 2014 adalah Dirjen Perencanaan Tata Ruang.

Basuki menjabat sebagai Menteri PUPR pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sejak 23 Oktober 2019 hingga sekarang. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Menteri PUPR pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Reporter: Vika Azkiya Dihni