Setelah mendapatkan penolakan dari masyarakat dan aktivis lingkungan, Raffi Ahmad memutuskan untuk mundur dari proyek beach club Gunungkidul. Keputusan ini ia publikasikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @raffinagita1717, pada Selasa (11/6).
"Terkait proyek yang di Gunungkidul, saya sebagai orang yang taat hukum, juga mengerti terdapat beberapa kekhawatiran dari masyarakat terkait proyek ini yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku. Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan saya dari proyek ini," kata Raffi.
Kontroversi proyek ini dimulai pada 16 Desember 2023, ketika Arbi Leo dan Raffi Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan kawasan resort yang dinamakan Bekizart. Sejak saat itu, warga dan aktivis gencar menyuarakan penolakan terhadap proyek ini, yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan.
Proyek yang dikerjakan oleh PT Agung Rans Bersahaja Indonesia ini atau ARBI, berlokasi di Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul. Rencananya, beach club ini bakal memiliki 300 villa, yang dilengkapi tiga restoran.
Berlokasi di Kawasan Lindung Geologi
Penolakan warga dan aktivis terhadap proyek Raffi Ahmad ini, utamanya dikarenakan lokasi proyeknya yang berada di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu bagian timur. Mengacu pada Permen ESDM Nomor 17 tahun 2012, kawasan ini masuk dalam kawasan lindung geologi nasional. Sehingga, pemanfaatannya tidak boleh merusak bentang alam karst.
Dalam pernyataan resminya, Walhi Yogyakarta mengatakan bahwa wilayah Pantai Krakal yang rencananya dibangun beach club tersebut, termasuk dalam zona perlindungan air tanah.
Wilayah ini memiliki sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah sebagai cadangan air bagi warga sekitar. Pembangunan kawasan wisata seperti yang direncanakan dibangun oleh ARBI, bakal memperparah kekeringan di Kapanewon Tanjungsari.
Walhi Yogyakarta menjelaskan, bukit-bukit karst juga diperlukan sebagai area resapan air yang menjadi cadangan air bagi wilayah sekitarnya. Pembangunan proyek seluas 10 hektare (Ha) ini, berpotensi merusak wilayah bebatuan karst di sekitarnya, yang dapat mengurangi daya tampung dan dukung air.
Lokasi proyek beach club Raffi Ahmad ini, juga sudah resmi ditetapkan sebagai kawasan geopark oleh badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Gunungsewu sebagai kawasan ekosistem karst telah banyak diteliti oleh para ahli geologi, dan geomorfologi dunia. Kawasan ini diresmikan sebagai kawasan ekokarst nasional pada 2012 lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 2015, UNESCO menerima usulan Indonesia untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan geopark, dan memasukannya dalam Global Geopark Network (GGN).
Tak pelak, rencana proyek ini menuai penolakan yang cukup keras dari warga dan akivis. Petisi penolakan yang diunggah di situs change.org misalnya, telah ditandatangani lebih dari 50.000 oarang.
Rencana Proyek Beach Club Raffi Ahmad
Selebritas Raffi Ahmad pertama kali mengunggah rencana pembangunan kawasan resort bernama Bekizart, pada 16 Desember 2023 melalui akun Instagram nya, @raffinagita1717.
Tercatat saat itu Raffi mengunggah dua postingan terkait proyeknya di Gunung Kidul ini. Pada postingan pertama, hanya terlihat dirinya meletakkan batu pertama pembangunan proyek, serta berposese di lokasi.
Pada unggahan kedua, ia meng-upload gambar-gambar rencana pembangunan beach club di Pantai Krakal Gunungkidul itu. Selain gambar, terdapat juga video seseorang menunjukkan buku desain pembangunan.
Pada video yang tersemat dalam unggahan tersebut, seseorang memaparkan rencana pengembangan proyek yang bakal memiliki 300 vila dan tiga restoran.
"Semoga 2025 rampung perlahan dan siap menerima warga lokal yang siap bekerja. Wisatawan lokal dan mancanegara berbagai kalangan bisa menikmati keindahan Gunung Kidul Yogyakarta,” tulis Raffi dalam unggahannya.
Salah satu alasan Raffi memilih Gunungkidul sebagai lokasi proyek beach club, adalah karena hampir memiliki kesamaan dengan Bali. Selain itu, wilayah ini menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Yogyakarta dan banyak dikunjungi.
Mengutip Kompas.id, Kepala Divisi Kampanye Walhi Yogyakarta Elki Setiyo Hadi mengatakan, pengunduran diri Raffi Ahmad merupakan 'kemenangan kecil' bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
Ia menambahkan, pihaknya tak sepenuhnya menolak pembangunan kawasan wisata. Melainkan, menyoroti persoalan kelestarian lingkungan. Menurut Elki, pembangunan yang ada di wilayah Gunungkidul hendaknya selaras dengan upaya pelestarian.
Proyek beach club yang baru berjalan di tahap awala ini pun akhirnya kandas, setelah Raffi Ahmad menyatakan mengundurkan diri.