Patok Harga IPO Rp 100, Sarana Mitra Raup Dana Segar Rp 175 Miliar

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93.
Penulis: Lona Olavia
9/5/2023, 12.10 WIB

Calon emiten industri PT Sarana Mitra Luas Tbk menetapkan harga penawaran umum perdana atau initial public (IPO) saham di harga Rp 100 per saham.

Dengan demikian, perusahaan penyedia forklift dan material handling equipment yang akan menggunakan kode SMIL berpeluang mendapat dana segar sebesar Rp 175 miliar.  Melansir prospektus SMIL akan melakukan penawaran umum perdana saham dengan menerbitkan hingga 1,75 miliar saham baru atau sebanyak 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nominal Rp 50 per saham.  

Periode penawaran SMIL sudah berlangsung sejak kemarin, Senin (8/5) hingga Rabu (10/5) mendatang. 

Bersamaan dengan penawaran perdana, perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 2,45 miliar waran atau setara dengan 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I tersebut memiliki harga pelaksanaan Rp 500 per saham, maka dana yang dapat diraih dari pelaksanaan waran seri I ini yaitu Rp 1,22 triliun. 

Nantinya, sekitar 43,99% atau sekitar Rp 75 miliar dana yang didapatkan dari IPO akan digunakan untuk pembelian 250 unit forklift dan material handling equipment lainnya dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi unit rental.

Sekitar 14,70% atau sekitar Rp 25,06 miliar akan digunakan untuk pembelian 189 unit lithium battery dan 250 unit lithium battery charger dalam rangka menunjang operasional electric forklift perseroan.

Selanjutnya, 3,48% atau sekitar Rp 5,94 miliar akan digunakan untuk pembelian 20 unit kendaraan operasional dalam rangka menunjang operasional.

“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain,” ujar manajemen dalam prospektusnya.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.

Reporter: Zahwa Madjid