Debut Perdana di BEI, Saham Amman Mineral Naik Tipis

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Presiden Direktur AMMAN Alexander Ramlie (ke-dua kiri) memberi sambutan pada acara Investor Gathering di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (31/5). PT Amman Mineral Internasional Tbk menyelenggarakan Investor Gathering terkait rencana penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang akan dilakukan pada bulan Juni mendatang.
7/7/2023, 09.39 WIB

PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (7/7).

Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.05 WIB, harga saham AMMN naik 1,18% ke level Rp 1.715 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 1.695. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona hijau dengan menyentuh level tertinggi di 1.750 dengan harga pembukaannya di level 1.745.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 105,34 juta dengan nilai transaksi Rp 180,54 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 7.290 kali, dengan rentang harga penjualan berkisar Rp 1.700-1.750 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 463,73 miliar.

Amman Mineral menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau setara dengan 8,8 % saham ke publik. Harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham. Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp 10,73 triliun, yang merupakan IPO terbesar di Indonesia tahun 2023 hingga saat ini.

Direktur Utama PT Amman Mineral Internasional Tbk Alexander Ramlie optimistis prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia.

“Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsent embaga terbesar di dunia,” katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/7).

Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan proyek eksplorasi Elang. Data cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas. 

Melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara kini tengah melakukan penambangan Fase 7 dan pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030. Perseroan juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail