Investor kawakan Lo Kheng Hong kembali masuk ke jajaran pemegang saham di atas 5% pada emiten ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Pria yang dijuluki Warren Buffet asal Indonesia tersebut menurut laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dikutip Sabtu (2/12) memborong 175,56 juta saham GJTL. Dengan demikian kepemilikan Lo Kheng Hong di Gajah Tunggal menjadi sebanyak 5,04% pada 30 November 2023.
Transaksi tersebut dibantu oleh tujuh sekuritas sekaligus, yaitu :
- PT INA Sekuritas Indonesia sebanyak 5.606.300 saham
- PT MNC Sekuritas sebanyak 2.227.500 saham
- PT Panin Sekuritas Tbk sebanyak 131.454.400 saham
- PT Sinarmas Sekuritas sebanyak 21.975.900 saham
- PT Ekokapital Sekuritas sebanyak 12.995.900 saham
- PT Sucor Sekuritas sebanyak 603.800 saham
- PT Nilai Inti Sekuritas sebanyak 700.000 saham
Sebelumnya nama Lo Kheng Hong tercatat sudah menghilang dari daftar pemegang saham GJTL dengan porsi di atas 5%. Berdasarkan laporan KSEI terkait kepemilikan investor di atas 5% pada semua emiten per 11 Juli 2023, nama Lo Kheng Hong sudah tidak tercantum lagi.
Di situ hanya tercantum satu nama investor di atas 5% yakni Compagnie Financiere Michelin sebagai pemegang 10% saham GJTL.
Namun kini dengan aksi borong saham Lo Kheng Hong, maka kepemilikan saham Gajah Tunggal pada 30 November 2023 menjadi Lo kheng Hong 5,04% dan Compagnie Financiere Michelin tetap di angka 10%.
Secara kinerja keuangan, Gajah Tunggal terus menorehkan kinerja positif di tahun ini. Gajah Tunggal bahkan mampu membalikkan kerugian menjadi keuntungan di kuartal tiga 2023.
Laba bersih hingga September 2023 tercatat mencapai Rp 699,27 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp 169,33 miliar. Laba tersebut mengalami kenaikan hingga 513%.
Menilik data tersebut, diharapkan kinerja keuangan Gajah Tunggal terus membaik hingga akhir 2023. Sehingga perseroan bisa membagikan dividen sebagai pemanis ke para pemegang sahamnya di tahun depan atau bahkan dividen interim di akhir tahun ini.
Harapan itu juga dinyatakan oleh Lo Kheng Hong selaku salah satu pemegang saham GJTL. “Semoga,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (27/8).
Apalagi menurut Lo Kheng Hong, rasio modal dari Gajah Tunggal saat ini sudah mumpuni. “Capital sudah cukup,” ucap ia.
Pada penutupan perdagangan Jumat (1/12) saham GJTL ditutup naik 0,56% ke Rp 890 per lembar. Sementara secara tahun berjalan menguat 57,52%.