Perusahaan Nikel NICE IPO di Harga Rp 430-530 per Saham, Dividen 25%

Dokumentasi perseroan
Penulis: Lona Olavia
15/12/2023, 14.41 WIB

Perusahaan yang bergerak di pertambangan bijih nikel, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.

Namun saham yang ditawarkan bukanlah saham baru, melainkan saham milik pemegang saham lama. Yakni saham milik PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura (IMEV) sebanyak 1,21 miliar saham atau 20%. Saat ini, SMM menggenggam 51% saham NICE, sedangkan IMEV memiliki 48,18% saham NICE.

Selain itu ada Michael Adhidaya Susantyo (MAS) dan Victor Agung Susantyo (VAS) yang masing-masing mempunyai 0,41% saham NICE.

Setelah IPO diperkirakan SMM jadi mempunyai 41% saham, sedangkan IMEV 38,18% saham. Sementara Michael dan Victor tetap menggenggam masing-masing 0,41% saham.

Dalam aksi korporasi ini, harga penawaran awal (bookbuilding) yang ditawarkan ada di kisaran Rp 430-530 per saham. Sehingga dari sini perseroan bisa meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 644,69 miliar.

“Seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO saham merupakan milik para pemegang saham penjual. Oleh karena itu, seluruh dana hasil IPO akan diterima oleh para pemegang saham penjual dan perseroan tidak menerima dana hasil IPO,” tulis prospektus, Jumat (15/12). 

Sesuai dengan kebijakan dividen, maka manajemen merencanakan pembayaran dividen kas minimum 25% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 yang akan dibagikan pada tahun 2024.

Secara kinerja keuangan, perseroan membukukan laba bersih Rp 108,86 miliar untuk akhir 2022, meningkat 129,23% dari laba akhir 2021 Rp 47,49 miliar.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Trimegah Sekuritas, KB Valbury, dan UOB Kay Hian Sekuritas.

Berikut jadwal IPO PT Adhi Kartiko Pratama Tbk:

  • Masa Penawaran Awal : 15 – 21 Desember 2023
  • Tanggal Penjatahan : 5 Januari 2024
  • Tanggal Efektif : 29 Desember 2023
  • Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 8 Januari 2024
  • Masa Penawaran Umum : 3 – 5 Januari 2024
  • Tanggal Pencatatan Saham : 9 Januari 2024

Setelah IPO terdapat rencana pelepasan kepemilikan saham oleh SMM, IMEV, MAS, dan VAS. Masing-masing sebesar 1,85 miliar saham, 1,73 miliar saham, 25 juta saham dan 25 juta saham kepada LX International Corp (LXI) atau entitas yang ditunjuk oleh LXI (pembeli) berdasarkan CSPA tanggal 2 November 2023.

Pengambilalihan perseroan oleh pembeli, yang akan dilakukan berdasarkan CSPA, akan tunduk kepada syarat-syarat pendahuluan sebagai berikut:

  1. Pembeli telah memperoleh seluruh persetujuan perusahaan yang diperlukan untuk menyetujui pengambilalihan perseroan oleh LXI dan persetujuan yang relevan dari otoritas Pemerintah Republik Korea.
  2. Berhasil diselesaikannya penawaran umum perdana saham yang dibuktikan dengan pencatatan awal saham perseroan di BEI.

Pengambilalihan perseroan tersebut akan dilakukan oleh PT Energi Battery Indonesia (EBI) sebagai entitas yang ditunjuk oleh LXI yang merupakan anak perusahaan LXI yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh LXI.

Pengendali perseroan saat ini adalah Herman Herry Adranacus. Ia merupakan pemegang 80% saham PT Dwidaya Mega Investama (DMI). Di mana DMI adalah pemegang 99% saham SMM.

Adapun setelah pengambilalihan saham perseroan, LXI melalui EBI akan menjadi pengendali baru perseroan dan akan terjadi perubahan pengendali dan pemilik manfaat akhir dari perseroan.

Sebagai informasi, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel melalui kegiatan eksplorasi. Perusahaan didirikan pada tahun 2008 dan memiliki lahan tambang di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Tambang perseroan memiliki luas area konsesi sebesar 1.975 hektare (ha) di mana kepemilikan dan pengoperasian tambang dilakukan secara 100%.