Fakta IPO Emiten GOLF, Jalan Cuan Tommy Soeharto di Bursa Saham

Arief Kamaludin|KATADATA
Pengusaha nasional Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto usai melaporkan harta kekayaannya di Kantor Wilayah (Kanwil) Pajak Besar IV Sudirman, Jakarta, Kamis (15/9). Tommy yang saat ini memiliki bisnis properti dengan nama PT Kencana Graha Optima, serta memiliki PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk yang didirikan sejak 1984, mendaftarkan diri sebagai peserta program pengampunan pajak (tax amnesty).
Penulis: Ira Guslina Sufa
7/7/2024, 15.29 WIB

PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdana atau initial public offering pada Senin (7/7). GOLF mematok harga IPO di Rp 200 per saham. 

Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengatakan, harga dan jumlah saham IPO yang ditawarkan merupakan hasil kesepakatan emiten dan para penjamin pelaksana emisi efek. Nyoman menjelaskan telah terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) di pooling allotment sebanyak 27 kali. 

Adapun penetapan harga IPO dengan mempertimbangkan minat serius dari para calon investor jangka panjang yang percaya atas prospek usaha dan kinerja keuangan perseroan. "Kami, pihak JLU (joint lead underwriters) dan manajemen Intra Golflink Resorts, ingin menjaga long-term value saham GOLF di pasar sekunder dan melindungi kepentingan investor jangka panjang di tengah risiko ketidakpastian pasar," ujar Nyoman seperti dikutip, Minggu (7/7). 

Sebelumnya Intra Golflink Resorts telah menyelesaikan penawaran awal (bookbuilding) saham IPO pada 25 Juni 2024 dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2024. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 1,95 miliar unit atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

“Jumlah seluruh penawaran umum perdana saham ini adalah sejumlah Rp 390 miliar,” ujar perusahaan dalam prospektus. 

Merujuk informasi resmi, Intra Golflink Resorts akan menggunakan 87,53% dana IPO untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG). Entitas ini mengelola bisnis golf dan properti, termasuk luxury hotel di Bali.

Lalu sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain seperti Sentul Golf Utama (SGU). Sebanyak 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan atau operational expenditure/opex.

Pelaksanaan IPO Intra Golflink akan menambah daftar perusahaan milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto selaku pengendali dan penerima manfaat akhir perseroan yang melantai di bursa. Sesuai ketentuan Tommy memiliki kewenangan atau kekuasaan untuk mempengaruhi atau mengendalikan Perseroan tanpa harus mendapat otorisasi dari pihak manapun. 

“Serta menerima manfaat dari Perseroan; dan merupakan pemilik sebenarnya dari dana atas kepemilikan saham Perseroan,” tulis prospektus. 

Melalui IPO, kepemilikan Bali Pecatu Graha selaku pengendali menyusut dari 98,33 menjadi 88,49%. Sedangkan saham PT Mandalapratama Permai berkurang dari 1,6% menjadi 1,5%. Adapun masyarakat akan menggenggam 10% saham milik perusahaan. 

Bali Pecatu merupakan perusahaan yang dikendalikan Tommy Soeharto dan Sigit Harjojudanto. Di perusahaan itu Tommy memiliki 20,22% saham dan Sigit melalui PT Mandalapratama sebanyak 33,69%. Saham lainnya sebanyak 46,09% menjadi milik Humpus Land yang juga merupakan perusahaan milik Tommy. 

Rencana Usaha Setelah IPO 

Laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2023 total set GOLF mencapai 7,76 triliun. Sepanjang 2023 pendapatan GOLF naik signifikan hingga 59% dari Rp 111,63 miliar menjadi Rp 177,58 milia

Adapun laba bersih perseroan melonjak hingga 136% year on year (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp 60,18 miliar. Perseroan berharap, lonjakan kinerja ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Setelah penawaran umum perusahaan memiliki kebijakan membayarkan dividen dengan rasio sebanyaknya 30% dari laba tahun berjalan. Pembagian dividen dimungkinan berlaku untuk tahun buku 2024 sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan, 

Terkait dengan potensi penggunaan dana hasil IPO, Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memastikan bahwa rencana investasi yang sudah ditetapkan dalam prospektus akan direalisasikan sesuai peruntukannya. Salah satunya untuk pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ beserta fasilitas pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali. 

“Sudah dimulai dan dana hasil IPO dipastikan cukup untuk membiayai pengembangan awal," ujar Dwi. 

Pengembangan proyek prestisius tersebut dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan selesai pada 2026. Kedua proyek ini dipercaya bisa meningkatkan pendapatan dan laba Intra Golflink Resorts di masa mendatang.

Komisaris Utama Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo. optimistis dapat mengoptimalkan potensi yang ada untuk mewujudkan pertumbuhan keberlanjutan. Serta inovasi melalui tiga lapangan golf yang dikelola dan dimiliki perusahaan baik secara langsung maupun melalui entitas asosiasi.

Adapun, ketiga lapangan golf tersebut adalah ‘Palm Hills Golf Club Bogor’ yang dikelola melalui SGU, ‘New Kuta Golf Bali’ yang berada di bawah kendali NKG. ‘Black Rocks Hotel & Golf Club Belitung’ yang dimiliki melalui entitas asosiasi, yakni PT Belitung Golf And Resorts.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail