Laba Bersih Bank Permata Naik 30,1% jadi Rp 2,8 Triliun di Kuartal III-2024

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Bank Permata Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun hingga kuartal tiga 2024, mengalami pertumbuhan 30,1% yoy, dengan penyaluran kredit naik 8,6% menjadi Rp 150,8 triliun.
25/10/2024, 07.37 WIB

PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat laba bersih Rp 2,8 triliun per kuartal tiga 2024, tumbuh 30,1% secara tahunan (yoy). Penyaluran kredit tumbuh 8,6% menjadi Rp 150,8 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Meliza M. Rusli menjelaskan, kinerja positif ini memperkuat posisi bank dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global serta kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang dinamis.

"Hal ini juga tidak lepas dari komitmen dan kolaborasi yang dibangun oleh Permata Bank bersama mitra dalam mewujudkan visi untuk menjadi Bank pilihan yang menciptakan nilai bermakna bagi nasabah kami," kata Meliza dalam keterangan resmi, Jumat (25/9).

Pada kuartal-III 2024, total aset Bank Permata tumbuh sebesar 1,1% menjadi Rp 254,6 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Permata Bank terus berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang dikontribusikan dari pertumbuhan penyaluran kredit kepada segmen korporasi, komersial dan konsumer.

Berdasarkan catatan, rasio loan-to-deposit (LDR) yang meningkat ke level 81,6% di bulan September 2024 dibandingkan 75,6% pada September 2023. Sementara rasio kredit macet atau non performing loan (npl) dan loan at risk (LAR) bank pada September 2024 yang membaik masing-masing pada level 2,1% dan 8%.

"Angka ini turun dibandingkan pada level 2,9% dan 9,4% di periode yang sama tahun sebelumnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif. Ini tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) coverage dan rasio Loan At Risk (LAR) coverage masing-masing di level 381% dan 97%. Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail