Manoj Punjabi Resmi Akuisisi 60,98% Saham NETV, FILM Jadi Pemegang Kendali

Instagram/manojpunjabimd
PT MD Entertainment Tbk (FILM), emiten milik produser film Manoj Punjabi, kini resmi mengakuisisi PT Net Visi Media Tbk (NETV) dengan kepemilikan mayoritas.
30/10/2024, 10.57 WIB

PT MD Entertainment Tbk (FILM), emiten milik produser film Manoj Punjabi, kini resmi mengakuisisi PT Net Visi Media Tbk (NETV) dengan kepemilikan mayoritas. Akuisisi ini dilakukan melalui pembelian 25,22 miliar lembar saham baru seri B yang diterbitkan oleh NETV, sehingga FILM kini memegang kendali sebesar 60,98% atas NETV.

"Setelah pelaksanaan pengambilalihan, perseroan menjadi pengendali NETV," kata Corporate Secretary  PT MD Entertainment Fidela Hasworini dalam keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia, Rabu (30/10).

Fidela menjelaskan bahwa proses akuisisi telah rampung sepenuhnya pada 25 Oktober 2024. Akuisisi ini dilakukan melalui perolehan saham dalam rangka penambahan modal untuk memperkuat posisi keuangan NETV, sesuai dengan ketentuan OJK No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang telah diubah dengan Peraturan OJK No.14/POJK/2019. Berdasarkan Pasal 23 huruf (j) POJK No.9/2018, perseroan ini dikecualikan dari kewajiban untuk melaksanakan penawaran tender wajib.

Sebelum mengakuisisi NETV, MD Entertainment Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (4/10/2024). Fidela menjelaskan dalam rapat tersebut telah dilakukan penjelasan mengenai aksi korporasi yang akan dilakukan FILM.

Setelah akuisisi, PT Net Visi Media Tbk akan menjadi anak perusahaan yang laporan keuangannya akan dikonsolidasi dengan laporan keuangan Perseroan. Kemudian dengan pengambilalihan NETV, perseroan akan menambah kegiatan usaha siaran televisi. Berdasarkan proyeksi, PT Net Visi Media Tbk diperkirakan akan menyumbang sekurangnya 20% dari total pendapatan Perseroan.

Kemudian perseroan juga mengajukan rencana peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD I) hingga 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Peningkatan modal ini memerlukan persetujuan pemegang saham sesuai Pasal 8A Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019, yang mengatur perubahan atas peraturan sebelumnya mengenai penambahan modal. Ketiga agenda ini penting untuk mendukung strategi pertumbuhan dan pengembangan Perseroan ke depan.

Target Akuisisi 80,05% Saham

Sebelumnya, pada 29 September 2024 rencana FILM untuk mengakuisisi NETV lebih ambisius. PT MD Entertaiment Tbk (FILM) mengungkap rencana akuisisi atas 80,05% saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) dengan nilai transasksi Rp1,65 triliun. 

Akusisi dilakukan dalam tiga skema. Pertama adalah membeli utang yang kemudian dikonversikan menjadi 13.238.946.827 saham NETV senilai Rp 661,95 miliar setelah pelaksanaan Rencana Penggabungan Saham.

Terkait dengan pembelian utang tersebut, pada tanggal 26 Agustus 2024, perseroanan Newton Capital Ltd (NCL) telah menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement Over Loan Asset.

Perseroan merencanakan untuk membeli utang dan menerima pengalihan pihak kepemilikan dan kepentingan NCL yang jumlahnya sebesar 75,00% dari Rp 882,60 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 661,95 miliar dari NCL pihak ke tiga yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

Kedua, adalah penyertaan dengan membeli 11,98 miliar saham NETV secara tunai senilai Rp 599,1 miliar setelah pelaksanaan Rencana Penggabungan Saham.

Bila digabung, totalnya mencapai Rp 1,261 triliun. Untuk merealisasikan transaksi tersebut, pada tanggal 26 Agustus 2024, Perseroan dan NETV telah menandatangani Conditional Share Subscription Agreement dimana NETV merencanakan untuk melakukan penawaran umum terbatas tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atas saham dalam portepel NETV.

NETV akan menerbitkan sebanyak 25,22 miliar saham baru seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp 200 per lembar saham atau sebesar 60,98% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor NETV, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp50,00 per saham atau dengan nilai transaksi keseluruhan sebesar Rp 1,261 triliun.