Asuransi Digital Bersama Siap IPO pada 2025, Targetkan Dana Rp 45,35 Miliar
PT Asuransi Digital Bersama Tbk dengan kode emiten YOII akan menggelar penawaran umum perdana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum itu melepas maksimal 412,08 juta lembar saham atau sebanyak 12,03% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Asuransi Digital Bersama membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 100-110 per saham.
Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 45,32 miliar. Adapun PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Asuransi Digital Bersama.
Rencana Usai IPO
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai berikut.
- Sekitar 80% akan digunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness perseroan.
- Sekitar 20% akan digunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup data center, web hosting, dan system security. dan pengembangan sumber daya manusia. Hal itu termasuk biaya perekrutan karyawan baru untuk information technology, teknis, dan operasional.
Adapun apabila dana yang diperoleh dari IPO tersebut belum terpakai secara keseluruhan, dana tersebut akan ditempatkan dalam instrumen-instrumen investasi seperti deposito, obligasi, saham dan lain-lain. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dari Peraturan OJK No. 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
Demi menarik minat investor, direksi perusahaan berencana untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebannyak 5% dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan.
Di samping itu, Direktur Utama Asuransi Digital Bersama, Adi Wibowo Adisaputro, mengatakan perusahaan akan menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan produk. Hal itu seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang semakin digital.
Dengan mengadopsi teknologi terkini, ia menyebut perusahaan akan memusatkan upaya pada platform digital untuk menjangkau konsumen secara lebih efektif. Seluruh proses pemasaran dan penjualan akan diintegrasikan secara online, hal itu agar mengelola data pelanggan yang lebih terstruktur dan efisien melalui sistem digital.
Perusahaan juga akan menggunakan teknologi seperti artificial intelligence, data analitik, dan pemrosesan bahasa alami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional. Teknologi ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk menganalisis risiko yang lebih baik, memproses data dengan cepat, dan memberikan rekomendasi yang relevan kepada pelanggan.
Ia menyebut perusahaan asuransi digital mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan untuk mengidentifikasi tren, mengukur risiko, dan mengembangkan produk yang lebih baik. Data ini dapat mencakup informasi demografis, riwayat klaim, perilaku konsumen, dan sumber data lainnya.
“Alhasil, analisis data yang canggih membantu perusahaan asuransi digital dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pelanggan,” kata Adi dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (11/12).
Adapun struktur permodalan dan susunan pemegang saham setelah IPO sebagai berikut.
- Adi Wibowo Adisaputro menggenggam 42,30%
- Djajus Adisaputro menggenggam 27,28%
- Dapen BPD Jateng 9,18%
- Dapen BPD DKI 2,53%
- Dapen Bank BJB 2,33%
- Dapen Pegawai BPD Jatim 2,29%
- Dwijawanti Widiatmadja 1,25%
- Yayasan BPD Jateng 0,66%
- PT BPD Jateng 0,16%
- Masyarakat 12,03%
Di samping itu, apabila menilik laporan keuangannya, rugi bersih yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 24,05 miliar. Rugi tersebut susut sebesar 36,13% dibandingkan dengan periode yang sama 31 Desember 2022 yang tercatat Rp 37,66 miliar. Susutnya rugi perusahaan disebabkan oleh perbaikan terhadap kegiatan operasional usaha asuransi sesuai hal yang dijelaskan di atas pendapatan, beban klaim dan beban usaha Perusahaan.
Berikut jadwal IPO ?Asuransi Digital Bersama:
- Masa Penawaran Awal : 10 Desember 2024 – 18 Desember 2024
- Tanggal Efektif : 20 Desember 2024
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 24 Desember 2024 – 30 Desember 2024
- Tanggal Penjatahan : 30 Desember 2024
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 2 Januari 2024
- Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 3 Januari 2024