Jakarta, 18 Februari 2020 --- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali bekerja sama dengan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia menyelenggarakan acara Business Forum: Indonesia – Japan. Forum mengusung tema “Meningkatkan Peluang Ekspor Indonesia ke Jepang”. Acara yang digelar di Graha BNI pada Selasa, 18 Februari 2020 ini diikuti oleh para Nasabah BNI pelaku ekspor. Acara diharapkan dapat memberikan informasi terkait beragam peluang dan potensi ekspor Indonesia menembus Pasar Jepang.
Acara dikemas dalam bentuk diskusi panel, menghadirkan sejumlah keynote speakers. Yaitu Chairman dari ICC Indonesia Noke Kiroyan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Dody Edward, dan Direktur Perundingan Bilateral, Ditjen PPI – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Made Marthini. Selain itu, hadir sejumlah panelis meliputi Perwakilan dari Japan External Trade Organization (JETRO) Dr. Insan Fathir, Perwakilan dari PT. AEON Indonesia Suyoto Rais, dan Perwakilan dari PT. Banshu Electric Indonesia Rendhika Harsono.
Lewat sesi video conference hadir General Manager BNI Cabang Tokyo Emil Azhari bersama Atase Perdagangan Republik Indonesia untuk Jepang Arief Wibisono selaku dan Perwakilan dari Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Moorman Amanda dari Tokyo, Jepang.
Bob Tyasika Ananta, Direktur Tresuri dan Internasional BNI, mengungkapkan Business Forum: Indonesia – Japan merupakan bentuk dukungan BNI terhadap Nasabah BNI khususnya para pelaku ekspor. Tujuannya agar pelaku ekspor memiliki gambaran mengenai produk-produk ekspor Indonesia yang diunggulkan untuk pasar Jepang, peluang ekspor yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir, serta kebijakan dan regulasi yang wajib diketahui untuk dapat menembus pasar Jepang.
“Jepang merupakan salah satu mitra strategis bagi Indonesia khususnya sebagai Negara Donor ODA (Official Development Assistance) terbesar dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia,” kata Bob. Menurutnya dalam aspek kerja sama ekonomi bilateral, Indonesia dan Jepang juga telah menyepakati kemitraan strategis melalui Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), yang dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi para pelaku usaha khususnya. “Eksportir antara lain peningkatan akses pasar barang dan jasa, peningkatan investasi, keterbukaan peluang kerja di Jepang, serta peningkatan kerja sama dalam rangka capacity building,” tambah Bob.
Di tengah situasi resesi ekonomi global yang terjadi sepanjang tahun 2019, volume ekspor BNI justru mengalami peningkatan sebesar 11.67 persen (YoY Desember 2019). Adapun komoditas yang mengalami peningkatan transaksi ekspor di BNI (YoY Desember 2019) adalah oil & gas and mineral (batu bara, minyak bumi, nikel, dan gas) sebesar 13.81 persen, chemical sebesar 60.85 persen, iron and steel sebesar 17.00 persen dan vegetable products sebesar 14.56 persen. Jepang merupakan negara terbesar ketiga tujuan ekspor yang difasilitasi oleh BNI, dengan pertumbuhan volume transaksi (YoY Desember 2019) adalah sebesar 66.67 persen, dan diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan sekitar 25 persen pada 2020.
BNI Smart Trade
BNI Smart Trade hadir untuk melayani kebutuhan transaksi perdagangan (Trade) baik domestik maupun internasional dengan tagline “Bridging Indonesia to the World”. Produk dan layanan trade finance yang difasilitasi melalui BNI Smart Trade, meliputi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), export & import letter of credit, standby letter of credit (SBLC), demand guarantee, counter guarantee, dan supply chain financing. Produk dan layanan trade finance BNI saat ini telah didukung oleh sistem digital yang handal melalui BNI Trade Online yang terintegrasi dengan BNI Direct (aplikasi cash management yang berbasis online).
BNI memiliki jaringan internasional yang luas dan satu-satunya Bank plat merah yang memiliki jaringan global melalui keberadaan kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Singapura, Hong Kong, Tokyo dan Osaka, London, New York, Seoul, dan Yangon.
BNI juga menjalin korespondensi dengan 1.350 Bank Koresponden yang tersebar di seluruh dunia, serta didukung oleh tenaga Trade Finance Officer (TFO) yang tersebar di segenap kantor wilayah di seluruh Indonesia guna memberikan advisory terkait transaksi perdagangan baik domestik maupun internasional.