Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyelenggarakan program “Sadar Bahaya Narkoba Bersama BRI” di 19 kota sebagai upaya melindungi kelompok milenial dari bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang. BRI menghimpun 1.900 peserta milenial dalam gerakan ini. Program dilandasi kondisi penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan generasi muda, yang makin mengkhawatirkan. Bahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis pada 2019, 25 persen pengguna narkoba di Indonesia merupakan generasi milennial.
Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo menjelaskan, program ini merupakan wujud kepedulian Bank BRI di bidang pendidikan. “Dengan menjaga para generasi millenial dari bahaya narkoba, Bank BRI juga turut terlibat dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang selaras dengan visi pemerintah dengan menjadikan pembangunan SDM sebagai kunci untuk membawa Indonesia maju,” kata Hari.
Kegiatan digelar di 19 Kantor Wilayah BRI di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan BNN dan Kepolisian serta Dinas Pendidikan setempat. “Di setiap lokasi, kegiatan diikuti oleh 50 orang guru/tenaga pengajar dan 50 Ketua OSIS, yang kami harapkan dapat menjadi duta anti narkoba di masing-masing sekolah,” ujar Hari.
Program Sadar Bahaya Narkoba Bersama BRI merupakan salah satu program CSR BRI Peduli Indonesia Cerdas. BRI menyadari edukasi tentang bahaya pemakaian narkoba penting dilakukan di lingkungan sekolah sebagai upaya proteksi dini bagi para generasi millenial.
Pada 2018 lalu, Bank BRI telah menyalurkan dana sebesar Rp 53,09 miliar untuk merealisasikan Program Indonesia Cerdas. Beberapa bantuan yang disalurkan dalam sektor ini di antaranya berupa beasiswa, perbaikan gedung sekolah, pembangunan taman baca, laboratorium pendidikan, dan penyediaan kendaraan penunjang pendidikan.