PT Bank Jago Tbk (ARTO) resmi meluncurkan aplikasi keuangan bank digital pada Kamis (15/4). Katadata.co.id berkesempatan untuk mejajal aplikasi Bank Jago ini sejak Senin (12/4) dan ada dua hal yang menarik pada aplikasi ini yaitu tersedianya pembuatan kantong (pocket) dan kolaborasi dengan ekosistem digital.
Dalam aplikasi ini, nasabah Bank Jago dapat membuat kantong untuk berbagai keperluan. Secara garis besar, ada dua tujuan yaitu kantong untuk menabung dan kantong untuk membayar. Perbedaan mendasarnya berada di bunga setiap bulannya.
Direktur Digital Banking Bank Jago Peter van Nieuwenhuizen mengatakan, pihaknya banyak mendengar konsumen menginginkan hal-hal sederhana dalam mengalokasikan uang untuk tujuan yang berbeda. Misalnya belanja, transportasi, biaya pendidikan anak, hiburan dan tabungan jangka panjang.
"Itu sebabnya kami memperkenalkan fitur kantong (pockets) yang memungkinkan nasabah Jago dapat mengatur kantong yang berbeda untuk masing-masing tujuan," kata Peter dalam konferensi pers, Senin (12/4).
Dana di kantong bayar, ditujukan untuk disimpan dalam jangka waktu pendek dan akan dikeluarkan untuk melakukan kirim uang dan untuk membayar tagihan. Dalam penjelasannya, kantong bayar ini mendapatkan bunga 0,5% p.a. setiap bulannya.
Sedangkan dalam kantong menabung, tujuannya memang untuk jangka waktu lebih panjang karena Bank Jago menawarkan bunga 3,5% p.a. setiap bulan. Keunggulan dari kantong ini, nasabah bisa membuat target dan memasang autosave dengan pilihan harian, mingguan, atau bulanan.
Keunikan dari kedua jenis kantong yang ditawarkan oleh Bank Jago, nasabah bisa mengundang nasabah Bank Jago lain untuk berkontribusi mengisi kantong tersebut, sehingga memungkinkan terjadi kolaborasi finansial. Pembuat kantong bisa memilih peran rekan yang diundang, bisa mengelola uang atau hanya bisa berkontribusi dan melihat semua transaksi saja.
Peter mengatakan, Bank Jago kerap mendengar konsumen ingin menjalani kehidupan sosial untuk menjadi bagian dari berbagai komunitas bersama keluarga dan teman. Namun, terkadang bank hanya berurusan dengan hal-hal yang bersifat individual.
"Kami mengubah hal ini dengan memperkenalkan cara baru mengelola keuangan yang kolaboratif melalui Aplikasi Jago," kata Peter. Meski begitu, baru nasabah Bank Jago saja yang bisa diundang untuk bergabung berkontribusi terhadap kantong.
Dalam aplikasi Jago, nasabah juga bisa melakukan pembayaran atas tagihan pada pulsa, kartu kredit, listrik, TV kabel, air, maupun multifinance. Beberapa pihak sudah bergabung dengan aplikasi ini, mulai dari bank untuk membayar kredit hingga beberapa perusahaan PDAM.
Aplikasi ini juga sudah menggandeng beberapa dompet digital agar bisa mengisi saldo. Beberapa dompet digital yang sudah bergabung dengan aplikasi Jago adalah Dana, GoPay, LinkAja, OVO, dan ShopeePay.
Bank Jago juga menambahkan fitur autodebet untuk nasabah, dimana nasabah bisa secara otomatis membayar berbagai tagihan. Baik, transfer uang ke rekening bank, dompet elektronik, maupun untuk membayar tagihan-tagihan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
Peter menjelaskan integrasi ini bisa mengatasi persoalan sehari-hari yang sering dihadapi nasabah bank serta pengguna uang elektronik. Ia melihat kolaborasi dengan berbagai mitra digital ekosistem akan membawa kenyamanan bagi konsumen, sekaligus mewujudkan konsep life centricity.
"Dengan mengintegrasikan layanan keuangan Jago ke berbagai pemenuhan kebutuhan gaya hidup sehari-hari, konsumen bisa lebih fokus pada hal-hal paling penting dalam hidup mereka," kata Peter.