PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp 145 miliar kepada PT BRI Ventura Investama (BVI). Sehubungan dengan penambahan modal tersebut, BRI sudah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), penambahan modal dilakukan pada 14 Februari 2022. Sebelumnya, modal BRI Ventures mencapai Rp 1,51 triliun. Kemudian bertambah menjadi Rp 1,66 triliun.
Adapun, nilai transaksi yang dilakukan tidak melebihi batasan persentase tertentu dari transaksi material, sebagaimana dimaksud POJK 17/2020. Transaksi ini merupakan transaksi dengan pihak terafiliasi yang cukup dilaporkan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020.
“Transaksi dimaksud ditujukan untuk memperkuat permodalan perseroan terhadap BVI dalam rangka ekspansi bisnis BVI,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Kamis (17/2)
Manajemen BRI mengatakan, tambahan modal di BVI tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha BRI. Selain itu, BRI berkomitmen akan memberikan dukungan baik dari sisi permodalan, kerja sama distribusi dan pengembangan bisnis BVI.
Sebelum suntikan dana ini, BRI menambah modal sebesar Rp 500 miliar kepada BRI Ventures pada 2020 lalu.
Sebagai informasi, BRI Ventures adalah anak usaha BRI yang fokus bergerak di bidang penyertaan modal kepada perusahaan atau orang perseorangan dalam tahap rintisan awal (start-up), baik di Indonesia maupun regional.
BRI Ventures dulunya bernama Sarana Nusa Tenggara Timur Ventura. Pergantian nama terjadi setelah BRI mengakuisisi perusahaan tersebut dari Bahana Artha Ventura pada akhir 2018.
Saat ini BRI Ventures sudah berinvestasi di 17 perusahaan rintisan. Berdasarkan laman jejaring, BRI Ventures memiliki sejumlah portofolio yakni, Qoala, Xendit, Majoo, ayoconnect, investree, modalku, LinkAja, Yummy Corp dan Sayurbox.