PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berpeluang menggarap potensi bisnis dari perdagangan Indonesia-Korea Selatan yang diprediksi menyentuh US$ 30 miliar atau setara Rp 438 triliun pada 2022.
Hal ini seiring upaya BNI memperluas bisnis internasional, salah satunya bekerja sama dengan KB Kookmin Bank yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman Kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) pada 30 Mei lalu.
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto mengatakan, kerja sama BNI dan KB Kookmin Bank tidak hanya dapat mendorong bisnis perusahaan semata, tetapi juga ekonomi Indonesia ke depan. Terlebih, BNI sudah memiliki cabang di Korea Selatan.
Dia mencatat, tahun lalu nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan telah mencapai US$ 17 miliar. Tahun ini dia optimistis nilai perdagangan tersebut bisa meningkat signifikan hingga US$30 miliar.
"Kerja sama itu bisa menciptakan perjanjian sindikasi dan perdagangan, sehingga dapat mendukung bisnis BNI ke depan. Kita juga tahu investasi yang berasal dari Korea Selatan cukup besar. Hal tersebut berpotensi memperbesar peluang ekspor impor kedua negara," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6).
Gandi pun berharap, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat segera mengesahkan payung hukum Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan, kerja sama bisnis ini meliputi transaksi treasury, kredit sindikasi, dan trade finance. Selain itu, terdapat pula kerja sama pendanaan dalam mata uang lokal dan pertukaran informasi nasabah yang ingin melakukan perdagangan atau berinvestasi di negara asal kedua bank tersebut.
Kerja sama juga mencakup pertukaran informasi nasabah. Dalam hal ini, BNI dapat memfasilitasi eksportir-eksportir Indonesia untuk memperluas pasar di Korea Selatan, dengan menghubungkan mereka kepada importir-importir Korea Selatan yang merupakan nasabah KB Kookmin Bank.
Bagi KB Kookmin Bank, strategi untuk masuk ke pasar Indonesia telah dimulai sebelumnya pada 2018 dengan mengakuisisi saham Bank Bukopin. Hingga saat ini, jumlah kepemilikan atas Bank Bukopin sebesar 67%.
Selain mendapat manfaat transaksi bisnis antara kedua bank, BNI juga dapat memfasilitasi masuknya investasi negara Korea Selatan ke Indonesia yang meningkat beberapa tahun terakhir.
“BNI terus berupaya meningkatkan peran sebagai bank global Indonesia dengan salah satu langkah strategisnya yaitu dengan bekerja sama dengan KB Kookmin Bank sebagai bank nomor satu di Korea Selatan,” ujar Henry.