BFI Finance Kantongi Laba Rp 1,3 Triliun, Meroket 64% Kuartal III 2022

Dokumentasi BFI Finance
Pemegang saham pengendali perusahaan pembiayaan, PT BFI Multifinance Tbk (BFIN), PT Trinugraha Capital & Co, rampung melaksanakan periode penawaran sukarela atau tender offer.
27/10/2022, 15.45 WIB

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba bersih Rp 1,3 triliun pada kuartal III 2022, atau naik 64,5% dari kinerja laba periode yang sama tahun lalu, Rp 796 miliar. 

Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono mengatakan, sektor riil yang kembali aktif bergerak serta pemerintah yang mampu menjaga stabilitas politik dan ekonomi, membuat atmosfer konsumsi masyarakat masih tumbuh. 

"Hal ini mendorong pertumbuhan kinerja yang signifikan dibandingkan kondisi tahun lalu," kata Sudjono dalam konferensi pers, Kamis (27/10). 

Sudjono menambahkan, pihaknya akan tetap menjalankan kelolaan manajemen risiko dengan kehati-hatian demi menjaga kualitas aset. 

Persentase rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) BFI Finance juga masih stabil di rasio bruto 1,09%. NPF coverage terhitung mencapai 4,2 kali diimbangi dengan proses penagihan berbasis sistem yang efisien dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dari sisi penyisihan atau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Dari total piutang yang dikelola sebesar Rp 18,4 triliun, portofolio pembiayaan BFI Finance masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2% atau ekuivalen dengan Rp 12,5 triliun. Disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin dengan porsi 12,7%, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3%, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebanyak 2,8%, serta pembiayaan syariah dan lainnya 5,0%.

Seiring dengan geliat aktivitas dan ekonomi masyarakat, restrukturisasi konsumen juga turut melandai dengan nilai restrukturisasi tersisa sebesar 2,9% dari nilai total piutang pembiayaan. Sebanyak 77,1% dari sisa restrukturisasi tersebut turut dilaporkan telah kembali ke pembayaran normal.

Hingga September 2022, penyaluran pembiayaan baru (booking) mencapai Rp 13,7 triliun atau tumbuh 48,3% secara tahunan atau year on year yoy. Nilai booking ini turut mengatrol penguatan laba setelah pajak sebesar 64,5% yoy atau menjadi Rp 1,3 triliun dari Rp 796 miliar pada periode yang sama.

Dari sisi pertumbuhan aset, BFI Finance melaporkan nilai aset yang diraih sebesar Rp 20 triliun, tumbuh sebesar 36,6% yoy. Pencapaian melampaui nilai aset perusahaan di masa prapandemi, yaitu Rp 19,1 triliun per 31 Desember 2018. Oleh karena pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien, nilai pendapatan perusahaan juga naik 29,6% yoy menjadi Rp 3,8 triliun.

Adapun perusahaan juga menandatangani perjanjian kredit sindikasi senilai Rp 1,6 triliun pada 23 September yang lalu. Dalam penandatanganan perjanjian kredit sindikasi tersebut. Fasilitas ini digunakan untuk mendukung aktivitas pembiayaan di seluruh wilayah operasional Perusahaan di Indonesia. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail