Asing Tinggalkan Pasar Keuangan Pekan Ini, Dana Keluar Capai Rp 2,92 T

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Suasana gedung bertingkat di dekat bantaran Kanal Banjir Barat, Petamburan, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
8/10/2023, 08.08 WIB

Selama pekan pertama Oktober investor asing tercatat lebih banyak keluar dari pasar keuangan Indonesia. Berdasarkan data transaksi yang dirilis Bank Indonesia, selama 2-5 Oktober 2023 investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 2,92 triliun.  

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia mengatakan selama sepekan terakhir sebenarnya juga tercatat dana asing yang masuk di pasar saham dan pasar SBN. Namun aksi pasar lebih didominasi dengan penjualan surat berharga negara atau SBN/ 

“(aksi jual) terdiri dari jual neto Rp 2,92 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 0,02 triliun di pasar saham dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI,” ujar Erwin seperti dikutip Minggu (8/10).

Menurut Erwin selama 2023, berdasarkan data hingga 5 Oktober  2023 nonresiden beli neto lebih didominasi di pasar surat utang negara atau SBN dengan nilai Rp 57,64 triliun. Sedangkan di pasar saham selama setahun tercatat jual bersih Rp 6,43 triliun dan beli neto Rp7,65 triliun di SRBI.

Selain itu Bank Indonesia mencatat premi risiko yang dikenakan saat penerbitan instrumen utang atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia dalam 5 tahun per 5 Oktober 2023 berada di posisi  100,31 bps. Nilai ini aik dibandingkan per 29 September 2023 sebesar 92,41 bps.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Erwin.

Pergerakan Saham Sepekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan selama sepekan ini pada periode 2 sampai dengan 6 Oktober 2023 mengalami penurunan 0,74% ke level 6.888 dibanding pekan sebelumnya 6.939. Data perdagangan menunjukkan, terjadi peningkatan 2,55% terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan menjadi 1.235.080 kali transaksi dari 1.204.385 kali transaksi pada penutupan pekan yang lalu.

"Kapitalisasi pasar bursa pekan ini mengalami perubahan 0,32% menjadi sebesar Rp 10.255 triliun dari Rp 10.288 triliun pada pekan sebelumnya," kata Pj. S Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan resmi. 

Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian BEI yaitu sebesar 26,10% menjadi 18,12 miliar lembar saham dari 24,52 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu. Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini berubah 11,72% menjadi Rp10,32 triliun dari Rp 11,69 triliun pada pekan sebelumnya.

Selama sepekan, saham Bank Negara Indonesia menjadi yang paling banyak dibeli investor asing senilai Rp 357,2 miliar dari total nilai transaksi Rp 1,2 triliun. Sedangkan, saham Bank Rakyat Indonesia paling banyak dilepas asing senilai Rp 579 miliar selama sepekan ini dari total nilai transaksi Rp 2 triliun.

Daftar 10 saham net foreign buy sepekan

  1. Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 357,2 miliar
    2. Bank Central Asia (BBCA) Rp 354,9 miliar
    3. Amman Mineral Internasional (AMMN) Rp 234,6 miliar
    4. Bank Mandiri (BMRI) Rp 159,4 miliar
    5. MD Pictures (FILM) Rp 145,8 miliar
    6. Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Rp 102 miliar
    7. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Rp 41,6 miliar
    8. Telkom Indonesia (TLKM) Rp 40,4 miliar
    9. Vale Indonesia (INCO) Rp 33,5 miliar
    10. Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Rp 12,8 miliar

Daftar 10 Saham net foreign sell sepekan

  1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 579 miliar
    2. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Rp 262,4 miliar
    3. United Tractors (UNTR) Rp 110,7 miliar
    4. Merdeka Copper Gold (MDKA) Rp 76,9 miliar
    5. Semen Indonesia (SMGR) Rp 47,9 miliar
    6. Astra International (ASII) Rp 40,5 miliar
    7. Map Aktif Adiperkasa (MAPA) Rp 37,4 miliar
    8. AKR Corporindo (AKRA) Rp 37,1 miliar
    9. Unilever Indonesia (UNVR) Rp 36,1 miliar
    10. Adaro Energy Indonesia (ADRO) Rp 36 miliar