Wujudkan Bumi Layak Huni, BRI Tingkatkan Dukungan ke Sektor Hijau

BRI
Penulis: Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
24/5/2022, 19.41 WIB

Indonesia turut serta dalam mewujudkan net zero emission atau netralitas karbon yang ditargetkan pada 2060.

Upaya lanjutan pun terus digalakkan, termasuk dalam meningkatkan peran ke sektor hijau (green sector) sehingga manusia dapat hidup di bumi yang berkelanjutan dan layak huni (Sustainable and Liveable planet).

Isu tersebut menjadi sorotan dalam Pre-Summit 3 Youth-20 (Y20) yang diselenggarakan pada Sabtu (21/02) di Balikpapan.

Y-20 Ajang konsultasi resmi bagi pemuda-pemuda dari negara peserta G-20 untuk berdialog dan membawa aspirasi tersebut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20.

Pre-Summit 3 Youth-20 (Y20) ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Plt Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Jonni Mardizal.

Turut hadir menjadi pembicara talkshow, Direktur Digital & IT BRI Arga M. Nugraha, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Herlina Hartanto, CEO Roundtable on Sustainable Palm Oil Joseph D’Cruz, dan Koordinator Kenyan Youth Biodiversity Network Kevin Lunzalu.

Siti Nurbaya Bakar menyatakan dukungan terhadap sektor berkelanjutan perlu terus didorong. Dia pun mengajak pemuda untuk berkontribusi bersama dalam mengurangi emisi di bumi.

Forum Y20, kata dia, diharapkan dapat terus mendorong penerapan model ekonomi sirkular, memperkuat kemitraan antara negara-negara G20, “dan kaum muda yang merupakan agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, berkelanjutan, dan layak untuk semua,” ujarnya.

Sementara itu, Arga M. Nugraha menjelaskan, BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia senantiasa mendorong pembiayaan pada green sector. Per Maret 2022, BRI telah menyalurkan Rp71,5 triliun atau setara 7,5 persen dari total penyaluran kredit.

“Pembiayaan ke green sector ini juga berbanding lurus dengan prinsip tumbuh berkelanjutan yang diterapkan perusahaan,” kata dia.

Upaya penyaluran pembiayaan ke green sector juga ditopang oleh aksi korporasi BRI, yakni penerbitan sustainability bond senilai US$500 juta pada 2019. Dana yang dihimpun perseroan tercatat telah digunakan untuk aktivitas sosial sebesar 69 persen dan green projects sebesar 31 persen.

Tidak hanya itu, upaya untuk terus membangun awareness isu krusial tersebut. Menurut Arga, penting bagi negara G-20 sebagai negara dengan skala ekonomi besar punya peran krusial dalam mengamplifikasi awareness untuk menjaga dan melestarikan bumi. “Ini sangat penting bagi kita, khususnya para generasi muda,” ujarnya.