Emiten Lo Kheng Hong Bukukan Kerugian Rp 64 Miliar di Semester I

Gajah Tunggal (GJTL)
Ilustrasi aktivitas produksi di PT Gajah Tunggal Tbk
Penulis: Syahrizal Sidik
25/7/2022, 19.16 WIB

Emiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), membukukan kerugian senilai Rp 63,88 miliar pada periode semester pertama tahun ini.

Mengacu publikasi laporan keuangan perusahaan, Senin (25/7), kinerja tersebut berkebalikan dari laba sebesar Rp 98,17 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Alhasil, perusahaan membukukan rugi per saham dasar sebesar Rp 18,33 per saham dari sebelumnya laba Rp 28,17 per saham.

Pada enam bulan pertama tahun ini, emiten bersandi GJTL tersebut memperoleh pendapatan senilai Rp 8,28 triliun, meningkat 14,14% dari periode kuartal kedua tahun sebelumnya Rp 7,26 triliun.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong ini tercatat mengalami kenaikan 18,11%  di pos beban pokok penjualan menjadi Rp 7,17 triliun dari sebelumnya Rp 6,07 triliun.

Sehingga, perseroan mengantongi laba kotor sebesar Rp 1,11 triliun dari periode semester pertama tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.

Sampai dengan 30 Juni 2022, total aset perusahaan mencapai Rp 19,30 triliun, meningkat dari posisi 31 Desember 2021 lalu senilai Rp 18,44 trilliun.

Total aset tersebut terdiri dari liabilitas senilai Rp 12,34 triliun dan ekuitas sebesar Rp 6,96 triliun.

Pada perdagangan di awal pekan ini, harga saham Gajah Tunggal tercatat mengalami pelemahan sebesar 1,43% ke posisi Rp 690 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,40 triliun. Sejak awal tahun, saham GJTL menguat 3,76%.

Dari sisi pemegang saham yang berlaku efektif sampai dengan 31 Mei 2022, perusahaan ini masih dikendalikan oleh Denham Pte Ltd. dengan kepemilikan saham 49,50%. Kemudian, Compagie Fianciere Michelin SCMA menguasai 10% saham. Lo Kheng Hong mengapit 5,10% dan pemegang saham publik tercatat sebesar 35,39%.