Produsen makanan merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan laba bersih Rp 263 miliar pada kuartal III 2022, atau meningkat 25,4% dari raihan untung bersih periode yang sama tahun lalu, Rp 209,73 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Rabu (26/10), kontribusi utama laba bersih perusahaan berasal dari kinerja penjualan bersih yang sebesar Rp 2,86 triliun atau naik 17,6% secara tahunan atau year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 2,43 triliun per 30 September 2021.
Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia menjelaskan, pertumbuhan pendapatan ditopang oleh kinerja penjualan produk yang terus meningkat.
Adapun, penjualan tumbuh signifikan di wilayah Barat dan Timur yang secara total mencapai 20,5%. Sedangkan, wilayah Tengah, sebagai kontributor penjualan terbesar, tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3% hingga September 2022.
Aktivitas penjualan tentu didukung oleh pengoperasian empat pabrik baru dalam lima tahun terakhir. Keempat pabrik tersebut berada di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin.
"Dengan demikian, total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari," ujar Arlina dalam keterangan resminya, Rabu (26/10).
Menurut dia, pencapaian tersebut merupakan hasil dari terapan strategi perseroan dalam menambah kapasitas produksi, serta memperluas sebaran distribusi.
Kendati demikian, beban pokok penjualan turut melonjak menjadi Rp 1,38 triliun dari sebelumnya, Rp 1,11 triliun. Alhasil, laba kotor tumbuh tipis menjadi Rp 1,48 triliun dari semula Rp 1,32 triliun.
“Perseroan juga senantiasa meningkatkan produktivitas operasional hingga mampu meraih margin bersih per September ini sebesar 9,2% atau melonjak dari 8,6% pada periode yang sama tahun lalu,” lanjur Arlina.
Belanja Modal
Dalam laporan keuangannya, ROTI telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 138,8 miliar atau penyerapan 92,5% dari total anggaran tahun ini yakni Rp 150 miliar.
Direktur Nippon Indosari Corpindo Ida Apulia Simatupang menjelaskan, belanja modal tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
“Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen perseroan untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” kata Ida Apulia Simatupang.