5 Langkah Berani Telkom Bisa Dorong Harga Sahamnya ke Level Rp 4.500
PT Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.500. Adapun rekomendasi tersebut memiliki potensi return 13,6% dari harga Rp 3.850 per saham saat ini.
Senior Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, Telkom mulai membuka beberapa nilai tersembunyinya dengan memulai strategi yang disebut lima langkah berani.
Adapun strategi berfokus pada konvergensi seluler dan fixed broadband, infrastruktur, pusat data, layanan TI digital B2B, dan bisnis digital.
“Di antara kelima masterplan tersebut, kami berpendapat bahwa fixed mobile convergence atau FMC merupakan pendorong pertumbuhan pendapatan yang paling potensial. Hal ini mengingat pasar fixed broadband Indonesia masih kurang ditembus dibandingkan dengan pasar mobile internet yang sudah jenuh,” ujar Robertus dalam risetnya, Selasa (31/1).
Dalam mengejar FMC, emiten dengan kode TLKM ini sedang bernegosiasi untuk menggabungkan departemen fixed broadband-nya di bawah merek internet dan fixed broadband-nya IndiHome dengan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, yang saat ini berbagi 35% kepemilikan dengan Singtel.
“Dengan asumsi tidak ada lagi suntikan modal dari Singtel dalam kemungkinan penggabungan aset IndiHome di bawah Telkomsel, kami perkirakan potensi dilusi kepemilikan Singtel di Telkomsel menjadi kurang dari 35%,” kata Robertus.
Telkom Indonesia merupakan induk dari lebih dari 37 anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Data seluler & internet dan fixed broadband, IndiHome masing-masing memberikan kontribusi sebesar 46,7% dan 19,2% terhadap pendapatan sembilan bulan pertama tahun 2022. Telkom pada periode tersebut berhasil membukukan kinerja positif dengan meraih pendapatan konsolidasian Rp 108,87 triliun atau tumbuh sebesar 2,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Telkomsel saat ini merupakan penyedia layanan seluler terbesar di Tanah Air dengan lebih dari 159 juta pengguna. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 58% populasi. Sementara itu, pengguna IndiHome masih tumbuh sebesar 6,8% secara tahunan menjadi 9,04 juta pada pada sembilan bulan pertama di 2022, di tengah pembangunan infrastruktur serat optik yang masih kurang.
Pendapatan rata-rata per pengguna atau ARPU dari layanan seluler TLKM pada kuartal ketiga 2022 adalah Rp 45 ribu dan fixed broadband Rp 269 ribu.
Mengingat pengguna fixed broadband Indonesia hanya 2,3 per 100 penduduk, jauh di bawah negara-negara seperti Malaysia sekitar (8,5), Korea Selatan (41,6), AS (33,9) dan Cina (26,9), Mirae Asset Sekuritas berpendapat bahwa strategi FMC dapat menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan yang signifikan di masa depan.
“ Oleh karena itu, kami menginisiasi TLKM dengan rekomendasi trading buy,” ucap Robertus.