Dirut BRI Sunarso Sebut BRI Aman dari Krisis Silicon Valley Bank

Dokumentasi perseroan
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
16/3/2023, 12.18 WIB

Silicon Valley Bank alias SVB resmi dinyatakan bangkrut dan diambil alih regulator Amerika pada Sabtu (11/3). Kebangkrutan bank di markas raksasa teknologi ini menjadi kegagalan terbesar bank Amerika Serikat (AS) sejak Washington Mutual pada 2008. 

Kebangkrutan SVB telah mengguncang sistem keuangan global dan mendorong regulator turun tangan mengatasi permasalahan tersebut. Kondisi perbankan dalam negeri pun menjadi perhatian.  

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI Sunarso mengungkapkan bahwa kondisi industri perbankan Indonesia saat ini dalam kondisi solid dan memiliki eksposur risiko yang minim atas kolapsnya SVB.

“Perbankan di Indonesia, utamanya BRI, jauh dari episentrum krisis tersebut. Hal ini tercermin salah satunya dari permodalan yang kuat serta likuiditas yang memadai,” kata Sunarso.

Hingga akhir tahun 2022 tercatat CAR BRI (konsolidasian) berada di level sangat kuat sebesar 25,54% dan LDR (konsolidasian) terjaga di level 87,09%.

Selain itu ia juga mengatakan perbankan Indonesia sangat taat dalam penerapan BASEL dalam hal risk management-nya, sehingga pembentukan modal juga cukup tebal. Pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap bank juga sudah sangat baik. Bank Indonesia juga terus mendukung dalam pemenuhan likuiditas.

“Saat ini kita tetap harus optimis tapi tidak jumawa dan tidak sembrono. Jadi tetap kita jalankan prinsip-prinsip good corporate governance, risk management yang baik, saya kira itu kuncinya. Jadi optimis tapi juga tetap harus hati-hati dan kita punya tools itu semua, terutama di perbankan,” kata Sunarso.

Silicon Valley Bank terbentuk pada tahun 1983. SVB berspesialisasi pada perbankan untuk perusahaan rintisan atau start up teknologi. Bank ini menyasar tiga segmen yakni start up modal ventura yang mendukung startup perusahaan ekuitas yang mendukung start up

Silicon Valley Bank beroperasi di 29 kantor di Amerika Serikat, India, Inggris, Israel, Kanada, Cina, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia.

Reporter: Zahwa Madjid