Para CEO Kumpul di Pura Mangkunegaran Hadiri Royal Dinner
Pura Mangkunegaran bersama Katadata dan Yayasan DNC menggelar acara Pembacaan Babad Mangkunegaran dan Katadata CEOs Mangkunegaran Royal Dinner pada Minggu (19/3). Acara yang digelar untuk memperingati hari jadi Pura Mangkunegaran ke-266 ini dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudirini, serta sejumlah eksekutif perusahaan BUMN dan swasta.
Pura Mangkunegaran merupakan salah satu kerajaan penerus dinasti Mataram Islam yang didirikan setelah ditandatangani Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757. Pendiri Mangkunegaran adalah Raden Mas Said dengan gelar Sampeyan-dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro I.
Adapun beberapa petinggi perusahaan yang hadir, antara lain Direktur Utama Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar, Direktur Bank Central Asia Antonius Widodo Mulyono, dan Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata. Hadir pula President of United in Diversity Tantowi Yahya, Vice CEO Pan Brothers Tbk dan Group, CEO Blibli Kusumo Martanto, Presiden Direktur Pakuwon Jati Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, dan banyak para undangan spesial lainnya.
Royal Dinner dimulai dengan sambutan Pemimpin Pura Mangkunegaran, Sri Paduka Mangkoenagoro X. Ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran para undangan di Pendopo Mangkunegaran. "Saya harap malam ini menjadi perkenalan warisan budaya yang telah berdiri 266 tahun yang lalu,"katanya dalam acara CEOs Mangkunegaran Royal Dinner pada Minggu (19/3).
Menurut Sri Paduka, perayaan hari jadi ke-266 Pura Mangkunegaran ini bukan hanya sekadar untuk mengenang. Ini diharapkan dapat menjadi pondasi ke depan untuk membangun kebudayaan yang kontekstual dengan perkembangan zaman.
"Malam ini kami akan memperkenalkan kepada para undangan, sedikit bagian dari perjalanan 266 tahun itu. Mulai dari kuliner, kesenian dan sastra. Malam ini juga menjadi suatu perkenalan bagi para undangan yaitu sebuah pengalaman dan bisa membawa cerita dari Mangkunegaran," katanya.
Peringatan Adeging Pura Mangkunegaran juga menjadi momentum untuk mendukung keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini. Indonesia sebagai berkomitmen untuk membawa perubahan penting di Asia Tenggara di tengah pergolakan di sejumlah negara anggota dan juga dampak konflik geopolitik global.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam forum daring pada November 2023 lalu mengatakan, Indonesia ingin membuat ASEAN menjadi kawasan yang penting dan relevan untuk dunia. Retno turut menyampaikan dirinya ingin membuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional. Ini sejalan dengan tema kepemimpinan yang diusung Indonesia sebagai Ketua ASEAN yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.