Emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison berencana mengalokasikan belanja modal senilai Rp 13 triliun pada tahun ini. Belanja modal tersebut meningkat Rp 1 triliun dari periode sama tahun sebelumnya.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menuturkan, sebagian besar anggaran belanja modal akan digunakan untuk ekspansi jaringan 5G dan 4G di seluruh Indonesia.
“Tahun ini kita rencana spend [capex] Rp 13 triliun sebagian besar untuk membangun infrastruktur jaringan. Sebagian besarnya adalah untuk 4G dan rencananya memperluas jaringan, menambah kapasitas jaringan yang sudah ada dan memperbaiki kualitas jaringan,” ujar Vikram, dalam Media Gathering Indosat secara daring, Jumat (28/4).
Vikram menuturkan, Indosat berhasil mengintegrasikan 100% jaringannya menggunakan teknologi Multi-Operator Core Network (MOCN) yang dilakukan di lebih dari 46 ribu sites di seluruh Indonesia pada akhir Maret lalu. Rampungnya integrasi jaringan tersebut turut menjadi pendorong pencapaian pendapatan dan laba perseroan untuk kuartal pertama 2023.
Saat ini, kata dia, seluruh pelanggan Indosat sudah dapat merasakan jangkauan jaringan yang lebih luas dengan tambahan lebih dari 700 kecamatan, kualitas layanan di dalam ruangan yang lebih baik dengan tambahan 32% populasi, serta pengalaman internet yang lebih cepat hingga 2 kali lipat.
Tidak hanya itu, kecepatan unduh dan latensi jaringan Indosat yang lebih baik mampu meningkatkan sekitar 20% pengalaman pelanggan untuk layanan utama seperti video streaming dan gaming.
“Dengan jaringan kami yang sudah 100% terintegrasi, sekarang kami dapat memaksimalkan kekuatan spektrum frekuensi kami. Jangkauan jaringan yang semakin luas dan pengalaman internet yang semakin cepat akan terus membuka berbagai potensi masyarakat, terutama di bagian timur Indonesia,” kata Vikram.
Diberitakan sebelumnya, Nusa Tenggara hingga Papua akan menjadi fokus utama pembangunan di tahun 2023. “Pembangunan difokuskan agar bagaimana jaringan tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat di Indonesia Timur seperti di Jakarta,” ujar Vikram dalam konferensi pers, Senin (13/2).
Sebagai informasi, emiten bersandi ISAT ini membukukan pendapatan Rp 11,94 triliun pada kuartal pertama 2023 atau naik 9,9% dari Rp 10,87 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
EBITDA Indosat meningkat 21,7% menjadi Rp 5,32 triliun per 31 Maret 2023 dari tahun lalu Rp 4,38 triliun. Peningkatan EBITDA didorong oleh pendapatan dan momentum optimalisasi biaya. Marjin EBITDA berada di angka 44,6% pada kuartal pertama tahun ini.
Dari sisi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ISAT tercatat sebesar Rp 929,1 miliar. Jumlah tersebut meningkat 621,6% dari kuartal pertama 2022, yakni Rp 129 miliar.