PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimistis dapat mencatatkan kinerja keuangan positif hingga 2023. Keyakinan itu di tengah penurunan volume penjualan perseroan sebesar 4%-5% pada Februari hingga April 2023.

Jika menelisik laporan keuangannya, laba bersih perseroan sepanjang tahun 2022 senilai Rp 5,36 triliun, turun 6,83% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 5,75 triliun. Penurunan laba bersih UNVR turut menyebabkan merosotnya nilai laba per saham dasar dari sebelumnya Rp 151 per saham menjadi Rp 141 per saham.

Sementara laba bersih UNVR pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun, anjlok 30,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 2,02 triliun. Kinerja laba yang anjlok seiring penurunan penjualan bersih perseroan.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, pasar fast moving consumer goods atau barang konsumen yang bergerak cepat di Februari hingga April 2023 terbilang rendah.

"Namun pangsa pasar Unilever mengalami peningkatan. Pangsa pasar segmen produk perawatan tubuh mencapai 46,1% pada kuartal I di 2023, lebih tinggi dari sebelumnya 44,7%," katanya dalam paparan publik di Kantor Unilever, Kamis (22/6).

Ira memaparkan secara volume pangsa pasar pada segmen produk perawatan tubuh naik 43,8% pada kuartal pertama di 2023 dibandingkan sebelumnya 41,8%.

Sementara Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agrawal mengatakan, penurunan kinerja kuartal pertama disebabkan oleh penurunan permintaan.

"Kami terus melanjutkan strategi perusahaan untuk memimpin pasar dan fokus pada pertumbuhan yang kompetitif," katanya.

Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 11.26 WIB, harga saham UNVR naik 0,24% ke level Rp 4.260 dari harga penutupan Kamis (22/6), yakni Rp 4.250. Sahamnya sempat turun menyentuh Rp 4.210 sebagai harga terendah. 

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 3,34 juta dengan nilai transaksi Rp 14,22 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.463 kali, dengan rentang harga penjualan berkisar Rp 4.210 per saham hingga Rp 4.280 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 162,52 triliun

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail