Perusahaan pengelola gerai Starbucks di Indonesia, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) telah menyelesaikan aksi korporasi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement senilai Rp 434 miliar.
Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk ini menerbitkan sebanyak 217 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Harga pelaksanaan yang ditetapkan Rp 2.000 per lembarnya.
Private placement tersebut dilaksanakan pada 16 Agustus 2023. Sehingga, jumlah saham MAPB setelah aksi korporasi ini bertambah menjadi sebanyak 2.387.922.900 saham dari sebelumnya 2.170.922.900 saham.
Terdapat empat pihak yang melakukan penyetoran modal, yakni PT Kemilau Cahaya Sakti menyerap 41.000.000 saham atau sebesar Rp 82 miliar.
Kedua, PT Lumbung Alam Sentosa memborong sebanyak 68.000.000 saham atau sebesar Rp 136 miliar.
PT Kebun Prima Lestari menyerap sebanyak 48.000.000 saham atau sebesar Rp 96 miliar. Terakhir, GA Robusta F&B Company Pte. Ltd. dengan jumlah pelaksanaan private placement sebanyak 60.000.000 saham atau setara Rp 120 miliar.
Nantinya, dana yang diperoleh perseroan melalui pelaksanaan private placement akan dipergunakan oleh perseroan dan/atau anak perusahaan untuk ekspansi kegiatan usaha.
"Dalam hal ini termasuk di dalamnya untuk keperluan pembukaan toko baru dan pembiayaan modal kerja, termasuk namun tidak terbatas, untuk sewa gerai dan beban operasional lainnya," ungkap manajemen MAPB, dikutip Selasa (22/8).
Setelah aksi korporasi ini, Mitra Adiperkasa tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilian 71,91% saham. Sedangkan, GA Robusta F&B Company Pte. Ltd. menjadi pemegang
saham utama perseroan yang memiliki 20,13% saham.
Untuk diketahui, GA Robusta F&B Company Pte. Ltd merupakan pemegang lisensi Starbucks di Indonesia dan bagian dari General Atlantic.
Selain mengelola jaringan Starbuks, MAPB saat ini juga membawahi sejumlah restoran lainnya Subway, Genki Sushi, Krispy Kreme, Pizza Marzano dan Paul Bakery.
Pada perdagangan Selasa ini, harga saham MAPB terpantau turun 1,41% ke level Rp 2.100 setiap sahamnya. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 5,01 triliun.