Sucor AM Gaet Yayasan Maju Bersama Pengusaha Kelola Dana Filantropi

Katadata/Nur Hana Putri Nabila
PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) berkolaborasi dengan Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia untuk membuka peluang bagi investor berpartisipasi dalam kegiatan filantropis melalui produk Sucorinvest Anak Pintar (SAP).
23/9/2024, 14.12 WIB

PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) berkolaborasi dengan Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia untuk membuka peluang bagi investor berpartisipasi dalam kegiatan filantropis melalui produk Sucorinvest Anak Pintar (SAP). Sejak 2017 hingga Agustus 2024, dana filantropi yang telah disalurkan melalui Sucorinvest Anak Pintar mencapai Rp 8,28 miliar.

Dana filantropi yang berasal dari 2.769 Single Investor Identification (SID) tersebut disalurkan melalui Yayasan Panshopia Nusantara dan Yayasan Titian Masa Depan. Sucor AM menyebut ada delapan daerah penerima manfaat, 19 sekolah, 1.116 beasiswa pendidikan, serta empat program kegiatan.

Founder Sucor Group Lindrawati Widjojo mengatakan Sucor AM berkomitmen untuk memberikan nilai lebih dari sekadar imbal hasil finansial. Melalui Sucorinvest Anak Pintar, investor diajak untuk berkontribusi menciptakan dampak sosial nyata di bidang pendidikan dan kesehatan anak.

Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointama mengatakan, Sucorinvest Anak Pintar bertujuan untuk memberikan pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka menengah hingga jangka panjang. Hal itu dilakukan melalui alokasi strategis pada instrumen keuangan yang sesuai dengan peraturan di Indonesia. Selain itu, produk ini juga memberi kesempatan kepada investor untuk turut serta dalam program-program pendidikan dan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran dana filantropi. 

“Dengan berinvestasi dalam pendidikan anak-anak, kita secara tidak langsung berinvestasi untuk masa depan Indonesia,” kata Jemmy dalam Konferensi Pers Peresmian Kerja Sama Sucor AM dengan Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Senin (23/09).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang menyebutkan masih ada 18,10% anak-anak di Indonesia yang belum terpenuhi hak pendidikannya. Sekitar 42,17% anak-anak di Indonesia juga kekurangan dalam hak kesehatannya. Kondisi ini menjadi alasan bagi Sucor AM dan Apindo dalam memperkuat misinya untuk meningkatkan kesejahteraan anak.

Shinta juga menekankan bahwa Apindo optimistis sektor swasta memiliki peran penting dalam mendukung inisiatif-inisiatif filantropi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ia menegaskan masyarakat Indonesia harus bersatu dalam menghadapi tantangan masa depan, termasuk memastikan pemenuhan gizi yang memadai bagi anak-anak. 

Tak hanya itu, Apindo berkomitmen untuk tidak hanya mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul di masa depan, tetapi juga mencegah terjadinya stunting yang dapat mempengaruhi masa depan anak-anak Indonesia.



“Melalui program Gerakan Anak Sehat (GAS) KIPAS Stunting APINDO, kami ingin mendorong seluruh pengusaha di Indonesia untuk bergotong royong menciptakan solusi nyata untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila