BCA Syariah Bidik Ekspansi Bisnis Wealth Management Syariah
PT BCA Syariah berencana melakukan ekspansi ke bisnis wealth management. Layanan wealth management merupakan bisnis pengelolaan kekayaan yang difasilitasi oleh perbankan maupun manager investasi.
"Mungkin dalam dua tahun ke depan, ya, (meluncurkan bisnis wealth management)," kata Direktur BCA Syariah Pranata saat ditemui di Jakarta, Senin (7/10).
Ia mengatakan jumlah kelas menengah saat ini jumlahnya semakin banyak. Lalu, masyarakat yang naik kelas juga cukup banyak, sehingga potensi bisnis wealth management cukup baik, bagi bank konvensional maupun bagi perbankan syariah.
Menurut catatan Katadata.co.id, proporsi kelompok kelas menengah mengalami peningkatan yang signifikan dari 5% pada 2003 menjadi 23% pada 2018 pada 20 tahun terakhir. Namun, tren kenaikan proporsi kelas menengah di Indonesia berubah sejak 2018. Proporsi kelompok kelas menengah menunjukkan penurunan hingga mencapai 18,8% pada 2023.
"Tetapi, BCA Syariah secara internal masih memprioritaskan produk-produk yang ada saat ini seperti konsumer, kemudian produk seperti pembiayaan produktif itu masih yang utama," tuturnya.
Melansir data Lembaga Penjaminan Simpanan atau LPS, tabungan di atas Rp 5 miliar tumbuh 9% pada Agustus 2024, melambat dibandingkan Juli 2024. Adapun tabungan untuk kategori di bawah Rp 2 miliar mengalami pertumbuhan 4,95% pada Agustus 2024. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Produk wealth management memang menjadi salah satu strategi bank sebagai upaya perbankan untuk meningkatkan pendapatan berbasis biaya atau fee based income.
Sebagai gambaran, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan jumlah nasabah segmen wealth management ini mencapai lebih dari 65.000 orang dengan pertumbuhan 15% secara tahunan atau year on year (yoy).
SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan peningkatan nasabah wealth management BSI didukung adanya konsistensi literasi keuangan syariah yang diberikan kepada nasabah prioritas diantaranya pendampingan perhitungan pajak dan zakat, literasi investasi syariah.
"Khususnya dalam penempatan dalam instrument investasi syariah seperti reksa dana syariah, sukuk, emas dan deposito," kata Parulian dalam keterangan resmi, Senin (7/10).