Adaro Andalan (AADI) Milik Boy Thohir Bakal IPO, Incar Dana Jumbo Rp 4,59 T

Fauza Syahputra|Katadata
Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Andalan Indonesia (AADI), akan menawarkan 778,68 juta saham dalam IPO di Bursa Efek Indonesia.
12/11/2024, 16.54 WIB

Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan milik Garibaldi Thohir (Boy Thohir) ini menawarkan maksimal 778,68 juta lembar saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO

Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh AADI di BEI adalah sebanyak-banyaknya 7.78 miliar. Dari aksi korporasi ini, AADI mengincar dana segar maksimal Rp 4,59 triliun.

Adaro Andalan Indonesia membuka harga penawaran awal di rentang Rp 4.590–Rp 5.900 per saham. PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana anak usaha Adaro Energy itu.

Rencana Perusahaan Setelah IPO

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk:

  • Sekitar 40% digunakan sebagai pinjaman dari perseroan kepada anak perusahaan, yaitu MBP, untuk mendukung investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang meningkatkan aktivitas operasional MBP sejalan dengan peningkatan produksi batu bara grup perseroan
  • Sekitar 15% dialokasikan untuk membayar sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan AI
  • Sisanya akan dipakai untuk membayar sebagian pokok pinjaman kepada ADRO sesuai dengan perjanjian pinjaman 24 Juni 2024.

Selain itu, mulai tahun buku 2025, perseroan merencanakan rasio pembayaran dividen sampai dengan 45% dari laba bersih konsolidasi. Perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari direksi dengan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). Perseroan hanya dapat membagikan dividen apabila perseroan mempunyai saldo laba positif.

Berdasarkan laporan keuangan, Adaro Andalan Indonesia membukukan laba tahun berjalan tahun buku 2023 sebesar US$ 1,28 miliar (Rp 20,17 triliun). Perolehan laba AADI itu turun 45% yoy dari US$ 2,34 miliar (Rp 36,88 triliun) pada tahun sebelumnya.

Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2024, laba periode berjalan Adaro Andalan mencapai US$ 922,76 juta (Rp 14,5 triliun), naik 15% dibandingkan dengan US$ 804,75 juta (Rp 12,68 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Berikut ini struktur permodalan dan susunan pemegang saham AADI setelah IPO:

  1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menggenggam 7 miliar atau sebanyak 90%
  2. PT Adaro Strategic Investments memiliki 320 saham
  3. Masyarakat menggenggam 778,68 juta atau sebanyak 10%

Berikut jadwal IPO Adaro Andalan Indonesia:

  • Masa Penawaran Awal : 12–18 November 2024
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 26 November 2024
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum : 29 November–3 Desember 2024
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Desember 2024
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 4 Desember 2024 
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 5 Desember 2024
Reporter: Nur Hana Putri Nabila