Jusuf Kalla: BI Perlu Evaluasi Bunga BI Rate

KATADATA/ Donang Wahyu
Penulis: Yura Syahrul
17/11/2015, 15.37 WIB

KATADATA - Pemerintah sudah berulang kali mengutarakan harapannya agar suku bunga perbankan diutarakan. Menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), Selasa sore ini (17/11), Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menyuarakan harapan yang sama.

Menurut Kalla, pandangan suku bunga tinggi bertujuan menahan laju inflasi merupakan teori masa lampau yang saat ini sulit diterapkan. Sebaliknya, tingkat suku bunga yang tinggi saat ini justru mempengaruhi investasi sehingga harga barang semakin naik. Ujung-ujungnya inflasi akan meningkat.

Karena itu, BI harus mengevaluasi tingkat suku bunga saat ini. Dengan menurunkan suku bunga maka dana simpnanan di perbankan dapat digunakan untuk investasi dan mendorong perekonpomian. "Bunga ini harus turun karena bagian dari high cost, kalau biaya kita turun maka inflasi juga pasti turun," kata Kalla di Jakarta, Selasa (17/11).

Ia pun mencatat kesalahan di masa lampau, yaitu pascakrisis ekonomi tahun 1998. Kala itu, bank sentral gemar memainkan instrumen tingkat suku bunga untuk meredam laju inflasi. Namun, di sisi lain, kebijakan tersebut membuat sektor swasta dan investor khawatir untuk berinvestasi lantaran tingkat suku bunganya tinggi. Alhasil, inflasi naik seiring tingginya suku bunga. “Inflasi waktu itu 70 persen, bunga 60 persen. Artinya kejar-kejaran.”

"Saya katakan kepada Christine Lagarde (Managing Director Dana Moneter Internasional / IMF saat ini), kamu-lah yg menjebloskan ekonomi Indonesia menjadi begini. Kamu membuat spion yg salah, tidak benar itu kalau memerangi inflasi dengan menaikkan suku bunga,” tutur Kalla.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution