PT Unilever Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun, anjlok 30,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 2,02 triliun. Kinerja laba yang anjlok seiring penurunan penjualan bersih perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada 31 Maret 2023, emiten berkode sama UNVR mencatatkankan pendapatan bersih mencapai Rp 10,6 triliun, turun 2,15% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu Rp 10,83 triliun. Namun, pendapatan tersebut naik dibanidngkan kuartal IV 2023 yang mencapai Rp 9,68 triliun.
Meski kinerja pendapatan dan laba turun, manajemen menyebut pangsa pasar perusahaan berhasil dipertahankan.
“Meskipun prospek makro menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan, kami melihat bahwa pertumbuhan pasar melambat pada kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan kuartal ketiga dan keempat tahun 2022. Hal yang menjadi kunci adalah memastikan bahwa kami bergerak ke arah yang tepat,” kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti dalam konferensi pers, Rabu (19/4).
Ira juga mengatakan, pangsa pasar yang meningkat merupakan indikator yang menjanjikan, bahwa kelima prioritas strategis Perusahaan adalah langkah yang tepat untuk mendorong daya saing dan mengamankan pertumbuhan jangka panjang.