Credit Suisse Ramal Jumlah Jutawan di RI Melonjak Jadi 235 Ribu Orang pada 2028

Bank investasi asal Swiss, Credit Suisse memperkirakan Indonesia akan mengalami lonjakan jutawan dengan kekayaan lebih dari US$ 1 juta atau Rp 16 miliar pada 2028. Jumlahnya akan meningkat dari 178 ribu orang pada 2023 menjadi 235 ribu orang pada 2028. 

Ramalan itu termuat dalam laporan Credit Suisse 2024 yang juga memperkirakan peningkatan tren kekayaan global, di mana setiap orang dewasa diperkirakan akan terus bertumbuh di hampir semua pasar. Menurut laporan itu,  jumlah jutawan akan meningkat hingga 50% dalam lima tahun di sejumlah pasar.

Kekayaan di pasar negara berkembang diperkirakan akan meningkat pesat dan menguasai 30% kekayaan global pada 2024 dan meningkat menjadi 32% pada 2028. 

Menurut Credit Suisse, kinerja pasar keuangan yang umumnya positif di sebagian besar dunia dalam beberapa tahun terakhir adalah salah satu alasan di balik meningkatnya jumlah jutawan, termasuk di Indonesia. 

Nilai dari aset keuangan meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebagai dampak pertumbuhan ekonomi yang stabil. Hal ini juga diperkirakan akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. 

Menurut Credit Suisse, jumlah jutawan di 52 dari 56 negara yang mereka riset diperkirakan meningkat pada 2028. Di Jepang dan Korea, jumlah jutawan diperkirakan naik lebih dari 25%, sedangkan di Taiwan akan meningkat hingga 50%.

Laporan ini mencatat, jumlah jutawan terus meningkat dan telah mencapai 1,5% penduduk dunia pada 2023. Amerika Serikat memiliki jumlah jutawan terbanyak, yaitu hampir 22 juta orang atau 38% dari total jutawan dunia. Tiongkok berada di posisi kedua dengan lebih dari enam juta orang, kira-kira dua kali lipat jumlah Inggris, yang berada di posisi ketiga.