[Foto] Batik Mangrove Sumatra Menuju Pasar Eropa

ANTARA FOTO/Yudi Manar
Penulis: Antara
15/8/2024, 07.30 WIB

Gemuruh suara kapal bersahutan di siang yang terik, menembus kawasan hutan mangrove yang membentang luas di pesisir Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Selain menjadi benteng ekosistem pesisir, tanaman mangrove berperan penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat sekitar, antara lain menjadi lahan mencari kepiting, udang, dan kerang. Warga juga berinovasi melalui pemanfaatan bahan baku limbah ranting mangrove sebagai pewarna batik.

“Awal mula limbah ranting mangrove dijadikan bahan pewarna pada 2009. Ide ini dari abah yang saat itu meminta saya untuk memakai ranting mangrove. Hasilnya, ternyata warnanya pekat dan tak mudah pudar, cocok sebagai pewarna,” kata Rahmawati pemilik batik Liza Mangrove.

Pemanfaatan ranting mangrove ini melalui beberapa proses. Kulit dari ranting yang sudah jatuh dari pohon harus direbus satu sampai dua jam hingga muncul warna coklat tua. Setelah air menyusut, warna akan terlihat dan menonjolkan keindahan dari setiap garis motif kain batik.

Batik berbahan limbah mangrove itu kini sudah menjajaki pasar Eropa. Jerman salah satu negara yang menikmatinya. Batik tersebut menjadi primadona di sana karena memiliki ciri khas sendiri. Corak warnanya alami. Motifnya unik berbentuk layaknya pohon mangrove dengan paduan gambar tari dan rumah adat khas Sumatra Utara.

Kain batik ini mempunyai kisaran harga Rp 150 ribu sampai Rp 1,5 juta per helai, tergantung motif dan teknik membatik. Pembuatan batik dengan teknik canting bisa menghabiskan waktu hingga enam hari. Sedangkan teknik cetak hanya membutuhkan dua sampai tiga hari per helai kain.

Untuk memperluas pasar dalam negeri, batik mangrove juga mengikuti pameran dan ikut ambil bagian dalam peragaan busana di sejumlah daerah seperti di Bali, Jawa, dan Sumatra.  Pengembangan usaha juga dengan membangun jejaring sesama pelaku UMKM, pemerintah atau swasta, serta jejaring digital dengan memanfaatkan teknologi informasi, seperti media sosial hingga marketplace.

Reporter: Antara